Suara bagus, tomboy, lucu dan gampang bergaul itu merupakan
ciri ciri cewek idaman gue. Hal itu juga merupakan kesan pertama pertemuan gue
dengan kelinci yang ngebuat gue ngejar ngejar dia. Pertama kali gue bisa bener
bener ketemu dan ngobrol dengan dia itu pada saat perlombaan disekolah tempat
gue melaksanakan tugas PPL gue. Mungkin sebelum sebelumnya sudah ketemu ataupun
bicara dengan dia tapi pada saat lomba itu gue merasa bener bener bisa bercanda
dengannya mencuri pandangannya. Gue tau mencuri adalah perbuatan dosa yang
dibenci Tuhan tapi masa iya gue bilang seperti ini pada saat ingin memandangnya
“saya boleh memandang kamu gak?” namanya dia aja gue belum tau pada saat itu.
Kebetulan kelinci itu merupakan siswi kelas 3 disekolah itu. Gue berpikir
mungkin ini jalan yang indah dari Tuhan karena gue sudah bersabar menjomblo
selama 1 tahun.
Pada saat itu gue Cuma bisa mencuri curi pandang cewek itu sambil sesekali mengejeknya. Mungkin terasa jauh pada saat itu tapi entah apa yang membuatnya jadi mendekat dengan gue sehingga kami bisa mengobrol bebas. Pada saat itu gue terlupa kalo gue guru dan dia murid. Yang ada dipikiran gue saat itu adalah dia wanita dan gue adalah lelaki yang mengaguminya. Gue sadar gue betah banget bisa bercanda dengan dia, gue bahkan enggak mau waktu berjalan dengan cepat, gue bener bener menikmati saat saat itu. Tapi akhirnya kami terpisahkan oleh adzan djuhur yang ngebuat gue mesti ninggalkan dia ke suatu tempat karena ada urusan mendadak.
Pada saat itu gue Cuma bisa mencuri curi pandang cewek itu sambil sesekali mengejeknya. Mungkin terasa jauh pada saat itu tapi entah apa yang membuatnya jadi mendekat dengan gue sehingga kami bisa mengobrol bebas. Pada saat itu gue terlupa kalo gue guru dan dia murid. Yang ada dipikiran gue saat itu adalah dia wanita dan gue adalah lelaki yang mengaguminya. Gue sadar gue betah banget bisa bercanda dengan dia, gue bahkan enggak mau waktu berjalan dengan cepat, gue bener bener menikmati saat saat itu. Tapi akhirnya kami terpisahkan oleh adzan djuhur yang ngebuat gue mesti ninggalkan dia ke suatu tempat karena ada urusan mendadak.
Disaat pergi gue sangat berharap dia masih ada disana
ditempat kami bercanda. Gue berharap dia mau nunggu gue meski gue gak bilang ke
dia untuk tunggu gue disana sampe gue kembali tapi pada saat gue kembali yang
ada hanya orang lain. Gue bahkan belum sempat menanyakan nomor hapenya, tempat
tinggal dan namanya. Gue pun waktu itu masih enggak tau dia kelas 3 ipa 2 yang
gue tau dia siswi kelas 3 ipa, hanya itu. Saat itu gue jadi kepikiran dan ingin
bertemu dia terus. Gue enggak sadar kalau gue sudah jatuh cinta sama dia pada
saat itu.
Gak tau kenapa akhir akhir ini gue lebih bisa buat cerita
serius ketimbang cerita ngaco. Mungkin ini semua tergantung mood juga. :D
No comments:
Post a Comment
Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!