Adsense

Saturday 29 September 2012

Mama Kartini Ku

           Kali ini gue mau ngeposting cerpen dari temen gue, Dia itu seorang wanita yang mempunyai nama fb Arta Dani. Gue kenal dia dari sebuah facebook yang awalnya gue kira dia adalah temen kampus gue. Soalnya dikampus gue juga ada temen gue cowok yang namanya Dani enggak taunya gue salah..hehehe
        Cerpen ini setelah gue baca ternyata sangat keren dan menginspirasi banget, ini cerpennya langsung aja dibaca ;



Mama Kartini ku


“Ma…” ujar ku pelan.
“Iya sayang, kamu jangan banyak bergerak dulu” kata mama, sepertinya cemas melihat ku yang tergolek lemah.
“Vio dimana ?” tanya ku lingung. Belum sempat mama menjawab, badan ku nyeri ga karuan, sakit semua tubuh ini. Tiba-tiba bayangan mama hilang, semuanya gelap. Samar-samar peristiwa itu muncul di benakku. Hanya suara tangisan mama yang bisa kudengar.
***
“Mama gimana sih, masa Vio bawa mobil butut kayak gini, mama mikir ga, reputasi, image ku sebagai Princess Viola, Primadona sekolah yang keren ini bisa hancur berantakan. Mama tahu ?”
“Sayang… Mama belum bisa ganti mobil mu dengan yang baru. Honda jazz bukan sesuatu yang buruk kan ?” mama berusaha tenang, sementara aku terlanjur emosi karena teman-teman se-geng ku telah menggunakan mobil canggih yang apa nama mereknya aku lupa.
“Mama kenapa sih ga pernah ngertiin Vio. Viola benci mama !” aku berlari, ahh.. Aku ingat, itu kejadian tadi pagi sewaktu aku merengek minta mobil baru, habis gara-gara anak-anak kelas 3 harus menghadapi Ujian Nasional kami hang-out ke mall dan semua temenku bawa mobil canggih sementara aku memakai mobil yang menurut ku terlihat kamseupay.
Aku pergi ke garasi, saat ingin menghidupkan mesin mobil tenyata mobil butut itu kehabisan bahan bakar. Arghh… Terpaksa pakai motor, yang penting, aku harus keluar. Sebal banget punya mama yang ga care sama anaknya. Sepanjang jalan aku menggerutu. Coba Papa masih hidup, pasti semua yang kuinginkan akan terpenuhi. Tapi kalau dipikir-pikir mama dan aku kan ga kere-kere amat. Kami punya usaha catering dan harta warisan peninggalan alm.Papa, tapi.. kenapa sampai se-pelit itu sih ?!
Saat di tanjakan gunung mangah, motor ku diselip orang, aku pun oleng dan… Citt… Brukk… Arghh..
***
“Sayang, mama minta maaf ya. Mama janji, begitu tabungan kamu cukup, mama bakal kerja lebih keras lagi buat beliin kamu mobil baru”
“Tabungan ku ?”
“Iya. Tabungan buat kamu sayang, mama janji bakal turutin semua yang kamu mau” ujar mama terisak.
“Tabungan buat Vio ? Maksudnya ?”
“Mama dan Alm. Papa mu dari dulu berusaha mengumpulan uang supaya kamu bisa bersekolah tinggi. Tidak seperti mama dan papa yang cuma tamatan SMEA dan SMU. Kami berdua ingin kamu lebih baik daripada kami sayang” ujar mama. Jadi selama ini mama ga pernah shopping di Mall seperti aku, ga pernah pake Gadget, berhemat dan bekerja keras hanya untuk aku ? Aku seperti orang yang jahat.
“Ma.. Aww…” Sakit banget tangan ku. OMG ?! Jangan-jangan..
“Sayang, kamu jangan banyak gerak ya. Kata dokter, tulang tangan mu retak”
“Hah !?” Tidak ! Gimana acara lusa ? Aku menangis dan mama juga ikutan menangis.
Handphone ku berdering, mama menyodorkan Blackberry itu pada ku. Cory ?
“Viola ?” sapa gadis di seberang sana.
“Ada apa ?”
“Kamu ga papa kan ? Pas kamu baru masuk rumah sakit, nyokap mu langsung telfon aku sama Aci, tapi sorry ya, kami lagi di Balikpapan, mungkin sore baru bisa balik ke Samarinda. Sorry ya vi…”
“Ga papa kok”
“Uhmm.. By the way, kamu tetap mau ikut ke party sekolah”
“Iya, mungkin cuma ngisi suara aja”
“Modellingnya ?”
“Tangan ku retak tahu”
“Oh My Godness” ujar Cory panik diseberang sana.
“Cor.. ntar lanjut lagi ya ngobrolnya, aku ngantuk nih, di kasih obat sama dokter”
“Ok. Bye”
“ Take care ya guys…”
Tutt.. Badan ku tambah nyeri. Mama masih duduk di samping ranjang.
“Mama mau datang ke acara sekolah Vio. Bisa kan ?”
“Bukannya kamu ngelarang mama untuk datang ?” tanya mama ragu.
“ Ga.. Pokoknya mama harus datang ya” jawabku cepat. Mama tersenyum. Tiba-tiba Mama mendapatkan sms dari anak buahnya yang isinya mengharuskan mama pergi ke Balikpapan untuk beberapa hari, sebetulnya mama ingin menolak tapi karena aku memaksa jadi mama pergi. Siang ini dan sampai besok aku diwajibkan istirahat total oleh dokter.
“Viola, kamu ga apa kan ?” ujar Aci yang masuk ke kamar rumah sakit tempat ku di rawat secara tiba-tiba.
“Ini, kami bawain buah, dimakan yaa” kata Cory seraya meletakkan keranjang buah di atas lemari dan dia mulai mengupas kulit apel untukku.
“Kalian baru datang dari Balikpapan ?” tanya ku
“Yap, harusnya sih besok. Tapi gara-gara kamu kami langsung buru-buru pulang” jawab Aci yang kini ikutan makan buah yang mereka bawa.
“Ohya, besok Gladi bersih kan ? Kada boleh jalan nah sama dokternya. Kaya apa ?”
“Vio, kamu yakin mau ikut. Kondisi mu itu loh.” Ujar Cory ragu.
“Nda papa, lagian kalau aku pingsan kan ada kalian.” Kata ku sambil tersenyum. Mereka menjaga ku sampai malam dan keesokkan paginya banyak teman yang datang berkunjung, termasuk Julian, pacar ku yang begitu tahu aku masuk rumah sakit langsung membeli tiket pesawat dan pulang tadi malam.
“Vio, maaf ya, harusnya aku ga pergi ke Jakarta. Harusnya aku nemenin kamu” ujar Julian panik.
“Ga papa kok yang, ini cuma luka kecil”
“Luka kecil ? Tangan kamu retak sayang” aku tersenyum kecut. Begitu banyak yang mengkhawatirkan aku, mencemaskan aku, sedangkan mama ? Siapa yang mengkhawatirkan dan mencemaskannya ?
***
Hari yang kutunggu akhirnya tiba, 21 April 2012. Setelah menyakinkan diri untuk tetap tampil dalam kondisi freak seperti ini, aku meminta mama membantu ku mengenakan kebaya merah. Setelah merapikan diri aku berangkat ke sekolah bersama dengan mama. Di sekolah banyak orang telah berkumpul. Sekolah ku mengadakan Kartini’s Party yang terdiri dari acara Sambutan dan beragam acara hiburan seperti dance modern dan tradisional, band, modeling dan paduan suara.
Sambutan pertama dari Kepala sekolah, dilanjutkan wakil guru, wakil Orang tua murid dan sambutan terakhir oleh wakil murid. Acara hiburan dimulai, paduan suara sebagai penghibur pertama tampil. Ma, ini sebagai ujud permintaan maaf ku yaa, bisik ku ke mama sesaat sebelum memasuki panggung.

Ibu kita kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya…

Kebetulan mama ku bernama kartini dan pada hari Kartini-lah aku baru menyadari begitu besar perjuangan mama buat ku.

Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka…

Ma, I Love You so much.

Wahai Ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia…

Prok..prokk.. Standing Applaus dari para hadirin menutup penampilan ku dan kawan-kawan. Terlihat mama menitikkan air mata. Ku harap itu air mata haru.
Mama, you’re my everything

Gimana cerpennya? keren kan? gue sangat berterima kasih dengan Arta karena suda ngizinin gue untuk ngeposting cerpen yang keren ini.

Friday 28 September 2012

Presentasi yang baik



Opening your Presentation

Imagine yourself at NASA mission control; 10, 9, 8, 7, 6, 5 , 4 , 3 , 2 , 1 - Speak!
When the space shuttle blasts off - those first few seconds of lift are critical. It comprises a small portion of the total journey, yet if someone errors - they crash and burn. The beginning of your presentation is much the same. If you error in the opening of your presentation you will crash and burn.

The mission of the opening of your presentation is to
1. Grab their interest;
2. Establish rapport;
3. Introduce your topic.

Here are 10 techniques you can use to launch your successful speech.

10. Startling statement. Use a strong attention grabbing statement - with facts, statistics or unusual information.  “The greatest fear is to speak in public. The second greatest fear is to die.”

9.     Suspense/ Surprise.  Start with a suspense-building sentence or take them in one direction - then hit them with surprise.  “It was a dark and stormy night - it was my wedding night.”

8.     Story/Anecdote . Tell a short story. Begin your story with the word imagine. It is an engaging word. “Imagine that we could travel back in time to witness the Wright brothers at Kitty Hawk.”

7.     Quotation. When you use a quotation you tap into the credibility and power of the person who stated those words. “I have a dream, cried out Martin Luther King Jr.” Quote from people well known and well liked by your audience.

6.     Challenging Question. Questions are always powerful and engaging. This could be a rhetorical question. “Are you ready for the millennium? When the clock ticks over to January 1, 2000, will planes be falling and computers crashing?”

5.     Compliment the audience. Be sincere - don’t say,  “You are the most beautiful audience I have ever seen.” Instead say something that impressed you about the group, ‘I am very impressed with the hospitality shown to me by you today. This lives up to the reputation I have heard about your community work.’

4.     Occasion. Comment on the occasion - especially if it is an anniversary or awards night.  “To speak to you on your 10th annual awards dinner is an honor.” Or uncover some information about the group that outsiders would not normally know. “Happy Birthday to your founding president.” This takes a little research - and is worth it.

3.     Prop or visual. Catch their attention and set the mood with a funny hat, uniform, or stuffed bear. Samuel Clemens (Mark Twain), would blow a cloud of smoke on stage before he made his entrance. It always got a laugh. You might roll a ball across the stage or play with a yo-yo. What you do before you speak can be powerful.

2.     Previous speaker.   Pick up on something a previous speaker said or did - especially if that was the president or chairman of the board. Build on what they said. It shows that you listened and gives you more credibility if you agree with the boss. Before you speak ask a participant, “What was the funniest thing that happened so far?” Try to build on this to get a laugh. Comedians call this technique a call back.

1.     Engage the audience. Ask a question that requires the audience to answer, or one that is sure to make them laugh. “How many of the women in the audience have had an affair with Bill Clinton?  - -  How many of the men?”

tips:

Ã… Don’t start with “My topic is...” or “Today I am going to talk about...” Both of these are boring.

Ã… Never start with an apology. “I’m sorry we are running late.” “I’m sorry the president couldn’t be here.” “I’m sorry about the meal.”

Ã… Once you take your position on stage, enjoy a long pause before you speak. Silently count “1 Mississippi, 2 Mississippi”.

Ã… Smile as you first look around the audience. Look like you are happy to be there even if you don’t feel that way.

Ã… Get them to laugh early. You’ll feel better and they will decide to like you sooner

Profile VIncent Valentine FF VII






Profile
Nama Lengkap       : Vincent Valentine
Umur                      : 51 (Before Crisis: FFVII)
                                57 (FFVII)
                                59 (FFVII: Advent Children)
                                60 (Dirge of Cerberus: FFVII)
                                27 (Fisik)
Gol. Darah               : A
Class/Pekerjaan      : Pengangguran, ex-Turks
Tempat Tinggal       : Tidak diketahui, namun ia didapati tinggal di Kalm City saat di DOC
Senjata                   : ‘Cerberus’, Griffon, Hydra
Limit Break            : Galian Beast
Organisasi              : Avalanche, saat di DOC membela WRO


Vincent’s History
      Vincent adalah putra semata wayang dari Grimoire Valentine, seorang ilmuwan yang bekerja untuk Shin-Ra. Vincent tumbuh untuk menjadi anggota dari the Turks, sebuah organisasi yang bekerja untuk Shin-Ra untuk melakukan kegiatan-kegiatan curang seperti memata-matai, pembunuhan terselubung, penculikan dan lain lain. Setelah ia ditugaskan untuk mengawasi proyek Jenova yang ditempatkan di Nibeilheim, ia jatuh cinta pada salah seorang ilmuwan yang bekerja disana. Seorang wanita cantik bernama Lucretia Crescent, asisten dari Prof. Gast. Namun Lucretia menolak Vincent dan pada akhirnya menikah dengan seorang ilmuwan gila bernama Hojo. Lucretia hamil dan Hojo ingin menjadikan Lucretia dan anaknya sebagai bahan percobaan proyek Jenova.
      Vincent tidak bisa terima hal itu, ia melakukan protes namun pada akhirnya ia juga akan menjadi bahan percobaan proyek Shin-Ra. Vincent sangat merasa marah pada Hojo dan suatu hari terjadi konflik antara Vincent dan Hojo di laboratorium bawah tanah di Shin-Ra Mansion. Hojo menembak Vincent dan membuatnya tidak sadarkan diri. Hojo meletakkan Vincent di sebuah kapsul eksperimen yang besar untuk dijadikan bahan eksperimen yang berdasarkan temuan Grimoire tentang lifestream. Hal itu membuat Vincent bermutasi, ia menjadi tidak bisa mati wajar dan juga tidak akan pernah menjadi tua (selalu awet muda, terlihat di umurnya yang sudah 60 tahun namun secara fisik terlihat seperti usia 27 tahun). Hasil eksperimen tersebut juga memungkinkan Vincent untuk berubah menjadi Galian Beast, Hellmasker, Death Gigas, a red dengan menggunakan jubahnya, dan kemungkinan lainnya.
       Karena ketulusan Vincent pada Lucretia, maka Lucretia ingin menghidupkan kembali Vincent dengan mengarahkannya pada G Substance, suatu bentuk yang terkontaminasi Mako yang akan membuat Vincent hidup kembali. Namun hal itu akan membuat Vincent berubah menjadi Chaos, monster yang digunakan untuk membangkitkan Omega Weapon dan akan mematikan semua makhluk hidup. Namun Hojo telah maju selangkah, alasan utamanya melakukan percobaan pada Vincent ternyata untuk menjadikan sebuah rumah bagi Chaos untuk bersemayam.
      Di bawah pengaruh Chaos, Vincent menjadi sangat beringas dan lepas kendali. Untuk menghentikannya maka Lucretia menanamkan Proto Materia (sebuah materia khusus yang diciptakan oleh planet dan digunakan untuk menahan kebuasan Chaos) pada tubuh Vincent. Hal itu membuat Vincent menjadi tenang dan tertidur. Ketika ia terbangun di atas meja operasi, ia menyesali tubuh mutannya, sangat sedih dan marah pada dirinya sendiri karena ia telah gagal menyelamatkan Lucretia. Untuk membayar semua dosanya ia mengurung diri selama 30 tahun di dalam peti mati.
      Beberapa tahun kemudian Vincent ditemukan oleh Cloud di basement Shin-Ra Mansion. Awalnya Vincent menolak untuk bergabung dengan Cloud cs dan menyuruh mereka untuk meninggalkannya. Namun melihat keterlibatannya dengan Shin-Ra dan Sephiroth maka ia memutuskan untuk bergabung dengan Cloud cs, karena itu akan membuatnya lebih mudah untuk membalas dendam pada Hojo.
      Tidak banyak diketahui kemana Vincent menghabiskan dua tahun setelah Sephiroth berhasil dikalahkan. Yang diketahui ia hanya pergi mengelilingi dunia seorang diri. Dan selama krisis baru ia hanya ikut ambil bagian dalam peristiwa penting. Menyelamatkan Cloud, dan membantu menyelamatkan alam dari Geogstigma