Adsense

Sunday 2 September 2012

EXPO 31 Agustus 2012 Samarinda

         Tepat sekitar pukul 4.30 sore, gue dan temen gue pergi kesebuah pameran expo yang diadakan dikota gue tinggal. Di tempat itu banyak pengetahuan tentang kaltim yang dipamerkan, seperti keseniannya sampai kerajinannya, tidak seperti temen temen gue yang memamerkan pacar dan kegantengannya.
         Pada saat gue memasuki expo itu ada seorang pria yang menarik tangan gue, gue pikir itu orang termasuk dalam komunitas homo pake narik narik tangan cowok, namun ternyata dia adalah sales, sales yang menjual kosmetik. "Dia pikir gue cowok apaan pake ditawarin kosmetik" itu yang ada dalam pikiran gue saat itu.
         Mas mas itu pun langsung menaruh krim itu ditangan gue tanpa meminta izin sama yang punya tangan. Gue mencoba sabar dengan perlakuan mas mas itu, dia berdemo tentang krim itu seperti demo menolak kenaikan BBM, tiba saatnya dia mencoba menaruh krim itu ke wajah gue. Dia terus memaksa dengan alibi bisa menghilangkan jerawat namun gue berusaha sekuat mungkin untuk menolaknya, hingga akhirnya gue berkata "Muka gue berjerawat gini gara gara gue pake ginian mas." Dikiranya muka gue ini barang percobaan apa. Emang kata kata gue langsung menusuk tapi dia masih aja berusaha memaksa gue untuk membeli produknya dengan harga yang cukup mahal. Sebenarnya gue sih enggak bawa uang banyak, tapi gue enggak bisa nolak itu dengan bilang "Maaf mas gue enggak ada uang" itu bakal bener bener memalukan, atau mungkin gue bisa bilang "maaf mas gye enggak tertarik, soalnya muka gue enggak perlu pake gituan, gue suka yang alami." Namun cara terakhir yang gue gunakan yaitu langsung bilang "enggak" dan meninggalkannya pergi ketempat yang jauh.
          Di expo itu, gue kunjungin satu persatu stand yang gue lihat ada makanannya, gue mampir ketempat satu menuju ketempat lainnya hanya untuk mencicipi makanan yang disediakan. Gue ngerasa seperti pak Bondan setiap gue mencicipinya gue selalu bilang "maknyus" begitu pula Takemo yang selalu merasa lapar dan ingin terus mencicipi makanan yang ada. Gue tau banget Takemo dari semalam belum ada makan itu sebabnya dia ingin membalaskan dendamnya di Expo ini dengan mencicipi makanan sampai habis.
           Kami pun mengelilingi expo itu hingga pukul 06.30 sore, Expo yang gue kelilingi hanya untuk mencicipi makanan sekaligus menghilangkan beban pikiran yang gue pendam selama ini. Pikiran yang engak bisa dipikul rame rame. Namun Expo kali itu cukup membuat kepala gue merasa ringan.

2 comments:

Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!