Adsense

Friday 21 September 2012

Air Suci

       Ini adalah cerita horror, cerita yang pasti bakal mengubah tawa ngakak anda menjadi seram dengan wajah pucat seperti nahan ingin pergi ke toilet tapi yakin lah kalo ini bakal menjadi cerita terseram sepanjang abad ini. Apakah anda sudah siap ?

        Ketika itu dimalam dimana gue dan temen temen gue pergi ke sebuah rumah wanita yang gue enggak bisa sebutkan namanya. Jalan melampaui rumahnya itu seperti perjalanan biksu tong dengan murid muridnya untuk mencari kitab suci, mereka harus mengalahkan dan bertemu dengan siluman disepanjang perjalanan, beruntung biksu itu memiliki kera sakti untuk membasmi siluman itu tidak jauh berbeda dengan gue. Gue juga mempunyai teman sakti yah gue enggak bisa bilang dia mirip kera, tapi kemampuannya sangat bisa diandalkan untuk melawan mahluk halus, mungkin ini semua karena dia mahluk kasar jadi dia bisa diandalkan untuk masalah itu.
       
         Perjalananan kesana sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan. Mungkin kalian berasumsi kami bertemu dengan mahluk ghaib ataupun sejenisnya, tapi nyatanya tidak. hanya saja karena tempat itu sangat gelap dan banyak yang bilang jalan itu jalanan yang angker jadi tentu saja kami berjalan dengan penuh kekawatiran yang sangat dalam, belum lagi gue harus nahan buang air kecil.
  
       Sesampainya dirumah itu, hal pertama yang pengen gue tanyakan adalah "Dimana toiletnya?" namun karena itu adalah rumah dari mantan wanitanya temen gue, gue jadi gengsi untuk bertanya hal itu dan gue sebagai lelaki yang tahan banting berniat untuk menahan air suci yang ingin keluar itu.
         
        Dirumah itu kami disuguhi oleh beberapa macam kue dan minuman. Ini adalah hal tersulit buat gue, apakah gue harus menolak minuman itu? Gue sempat mengalami galau untuk sesaat. Gue berpikir dan terus berpikir hingga akhirnya gue memaksakan diri gue untuk meminumnya dengan alasan tenggorakan gue kering. Saat itu gue memang sedang mengalami sebuah penyakit kehausan. Dengan meminum air itu otomatis menambah beban gue untuk membuang air suci itu beban yang gue bawa semakin lama semakin berat dan itu mungkin adalah sebuah cobaan untuk bisa menjadi pria yang bisa menahan segala beban, terutama beban buang air kecil.
   
      Menit demi menit pun kami lalui, dan gue berhasil menahannya hingga kami menuju jalan pulang. Sempat terbesit dipikiran gue untuk mencari sebuah mesjid guna menumpang buang air kecil. Namun pada saat itu waktu menunjukan sudah hampir jam 11 malam dan sangat jarang ada mesjid yang terbuka pada jam segitu. Jadi akhirnya gue putuskan untuk menahannya hingga sampai dirumah temen gue. Perjalanan jadi semakin berat apa lagi gue harus melewati jalan rusak membuat gue mengalami sedikit kesulitan menahan air suci ini.

       Perjalanan pulang menjadi semakin seram dengan jalan gelap dan dipenuhi oleh kabut yang tebal. Suasana pada saat itu sangat dingin, gue nyesel enggak membawa jaket pada saat itu. Gue lihat didepan gue, Ipul membawa motor semakin kencang. Gue yakin dia pasti sedang ketakutan. Kini tinggal gue dan Aris, gue takut kami berpndah kedunia lain sperti difilm film. Suasana seperti inilah pada saat pemeran utama dari film yang gue tonton itu berpindah ke dunia lain. Gue semakin merinding dan gue enggak bisa menambah laju kecepatan kendaraan gue karena udara disana sangat dingin.

      Penderitaan gue berakhir pada saat gue sampai dirumah Aris dan ternyata temen temen gue juga mengalami penderitaan yang sama kaya gue, yaitu berusaha menahan keluarnya air suci (baca : kencing) terkecuali Alam, hanya dia seorang diri yang tidak merasakan apa yang kami rasa. Apa ini adil?

         Nah gimana? serem enggak? gue masih bingun dimana sisi seramnya cerita ini, karena enggak seram berarti ini saatnya gue bilang "KENA DEH"

No comments:

Post a Comment

Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!