Kali ini gue cuma mau share dan tentu saja dengan serius. Gue juga mau memberi motivasi seperti bapak Mario Teguh bukan Mario Bross. Coba tebak apa persamaan mereka berdua? Cluenya mungkin ada sipostur tubuh mereka. hmmm superrrr dia itu bapak motivator yang bener bener hebat.
Kalian pasti pernah kan suka sama lawan jenis kalian? atau mungkin buat yang suka sama jenis sekedar info buat kalian ya kalo gue masih suka sama lawan jenis gue. Cinta selalu datang dan pergi seperti pesawat yang lagi transit di bandara. Gue pernah suka banget sama seorang cewek yang dulunya gue tau kalo dia suka sama gue juga. gak tau apa yang buat dia suka sama gue dan gue harap bukan karena gue ini cowok langka yang harus dibudidayakan. Hal yang gue sayangkan di saat dia suka sama gue, gue terus berusaha menjauh dari dia. Namun di saat gue sudah menumbuhkan benih benih cinta buat dia, dia sudah merajut cinta denganpria lain. sungguh tragis kisah cinta gue. Ini berasa seperti film telenovela dengan ending yang bahagia buat dia si Esmeralda.
Gue juga pernah suka sama cewek yang sudah punya pacar. gue berusaha menunggu dia putus dari cowoknya. Bukan karena gue pengen deketin tuh cowok tapi karena gue suka sama tuh cewek. Rasanya nunggu cewek yang kita suka putus dari pacarnya tuh seperti naik odong odong dengan paklek yang seperti Torro Margen. Kita harus siap mendengar curhatnya tentang cowoknya dan gue hanya bisa menyarankan "putuskan aja cowok kamu" terdengar egois tapi pasti bakal buat gue bahagia kalau sukses.
Gue terus melakukan hal keji itu tapi mungkin dia tau kalau musibah mengancamnya maka dia menolak Ide briliant gue itu. Padahal menurut gue ide itu sangat sangat jenius namun dia enggak bisa menilainya karena cinta itu buta.
Gue bukan lah orang yang mudah putus asa, Mati satu Tumbuh seribu, itu slogan yang gue simpan sampe sekarang. Gue masih berusaha menjaga jarak dengan cewek itu, hingga akhirnya dia pun mengadakan acara pernikahan. Itu hal yang membuat gue hidup tanpa cinta untuk beberapa menit.
Emang susah buat cerita motivasi dan serius. Ya udah gue buat cerita dengan gaya gue seperti itu aja. Gue gagal jadi Mario Teguh tapi gue sukses jadi Mario Bross.
Sinopsis dari cerita pengalaman hidup seorang anak manusia yang dikemas dengan lelucon
Tuesday 31 July 2012
Pertemuan Yang Tak Terduga
Produksi film
film Indonesia kalah dengan film film dari Eropa. Ini karena cerita film indonesia
enggak ada yang beres. Dari judulnya aja sudah aneh kaya film horor pocong pink
coba aja bayangin pcong pakai kain warna pink, apa mau keacara ulang tahun anak
anak TK tuh pocong atau hantu goyang karawang, seperti apa lagi itu hantu
bergoyang karawang? Apa minta saweran juga? Apa enggak mau kalah sama mbak Inul
yang terkenal karena goyang ngebornya. film indonesia yang gue suka itu cuma film
buatannya pak haji Dedy Miswar. Gue pengen banget bisa main disalah satu
filmnya. Soalnya film filmnya selalu menginspirasi kehidupan gue.
Pertama kali
gue menginjak bioskop XXI itu pada saat gue kelas 3 SMA, awalnya gue enggak
suka ke bioskop soal menurut perhitungan gue. Bakal lebih murah dan puas kalau
gue beli kasetnya terus gue nonton dikamar gue tinggal dimatiin aja lampunya
kan udah kaya bioskop mini dengan TV ukuran 21”, terus bisa bebas lagi bawa
makanan dan minuman dari luar.
Pada saat itu
gue bener bener deso, enggak ngerti dimana beli tiket masuk, dimana pintu
studionya, dimana tempat ditaruhnya layar lebar itu dan gue bener bener enggak
tau dimana kehidupan gue sesungguhnya. gue pengen nanya dimana tempatnya ngantri
tiket tapi gue malu, jadi gue putuskan untuk tetap setia nunggu dia di depan
happy puffy. Dari tempat itu gue bisa dengar teriakan teriakan orang minta
tolong dari happy puffy. Tapi gue enggak bisa apa apa selain menikmati suara
yang kacau banget itu.
Sejam berlalu
dan gue tetap menunggunya dengan ditemani suara teriakan teriakan minta tolong
dari ruangan itu. Gue sudah resah banget karena ini pertama kalinya gue ketemu
dia. Gue membayangkan seperti apa dia, kata temen gue yang ngenalin dia ke gue
sih cantik.
Enggak lama
kemudian datang juga temen gue dengan temannya yang mempunyai gaya rambut
seperti cleopatra.
“Hendra y?
salam kenal, Manda, sory telat.” Kata Manda sambil mengajak gue salaman
“oo ternyata
elo y yang namanya Manda.” Kata gue sambil menjabat tangan lembutnya.
“udah beli
tiket belum ndra”? tanya temen gue Tiana.
Boro boro beli
tiket, menginjakan kaki dibioskop aja baru sekali ini, gimana gue mau beli tiket
kalau gue baru pertama kali. Tapi gue enggak mau sampe mereka tau kalau ini
adalah pertama kalinya, jadi gue langsung mengeluarkan alibi gue.
“Belum lah,
tadi mau gue beli tapi takut salah film, gue enggak tau juga kan kalian suka
duduk dimana, jadi gue enggak jdi beli daripada ntar salah kan” Alibi gue pada
saat itu, gue harap mereka percaya dengan alasan gue.
“iy bener juga
sih, y udah kita beli sekarang yuk, keburu habis ntar filmnya.” Ajak Manda.
Berhasil juga Alibi gue mengelabui mereka, kalau mereka tau alasan sebenarnya
mungkin Manda bakal langsung ninggalin gue kali. Setelah membeli tiket, kami pun memasuki
ruangan itu.
“Gila, gelap
banget tempat ini, cari tempat duduknya susah lagi, enggak lagi lagi gue
kesini.” Jerit gue dari dalam hati. Kebetulan kami memasuki studio pada saat
film sudah dimulai. Gue lalu duduk dia pun duduk disebelah gue. Gue perhatikan
wajahnya dari samping. Disaat itu dia sibuk nonton film indonesia yang enggak
jelas jalan ceritanya sedangkan gue sibuk nonton wajahnya. Sesekali dia
mnghadap ke gue, gue pun langsung mengalihkan pandangan gue dari dia. Gue dan dia mungkin masih malu malu karena ini pertemuan pertama kami. Gue bener bener enggak bisa fokus dengan film tapi fokus dengan wajah manisnya Manda.
Waktu terus berlalu dan pertemuan itu
pun berakhir, Disaat waktu memisahkan kami. Kini saatnya kami berpisah, kami menuju tempat yang berlawanan
dia kekanan dan gue kekiri. Gue ngerasa beruntung bisa kenal orang sebaik dia.
Ini seperti cerita si kaya dan si melarat. Karena pertemuan ini gue bener bener
enggak ada keluar uang sama sekali melainkan dia si wanita dermawan.
Pancingan VS Tanggukan
Mancing itu merupakan hoby gue waktu sd. Hampir tiap hari gue menyempatkan diri gue ke danau yang ada dihutan. Walaupun gue tau kalau pemancing itu enggak akan pernah bisa maju tapi gue tetap aja melakukan hal itu. Kenapa ya enggak bisa maju? Ya iyalah enggak bisa maju, coba aja loe maju waktu lagi mancing, pasti loe bakal nyebur ketempat loe mancing.
Sebenarnya gue sih enggak punya bakat mancing, gue cuma mau ikutan temen temen gue. Gue belum pernah bisa dapat ikan dengan mata pancing gue. mungkin kalo gue mancingnya pake duit, pasti gue bisa dapet ikan seksi.
Hari itu disore yang cerah gue mencoba peruntungan dengan memancing, memakai mata pancing yang mungkin tak seindah mata gue. Dan mungkin itu yang membuat gue enggak bisa mendapatkan ikan. gue mengambil umpan gue seekor cacing dekil yang sudah keliatan enggak mandi berkali kali, cacing cacing ini mungkin ingin menyaingi kambing kali ya?
Gue melihat kearah temen temen gue. Satu persatu pancingannyya bergoyang selayaknya inul yang sedang ngebor. mereka pun mengankat pancingannya dan nyata saja seekor ikan haruan pun berhasil mereka dapatkan. Gue bisa lihat mata mereka yang berbinar binar karena senang dan bangga dengan apa yang mereka dapatkan.
gue mencoba setia dengan alat pancing gue yang mata pancingnya gue masukan kedalam danau. sejam, dua jam gue masih bisa setia, namun sudah lebih dua jam, pancingan gue juga tidak bergerak, itu membuat gue jadi dongkol banget. Gue putuskan untuk mencari alternatif lain, yaitu dengan mengambil sebuah tanggukan milik temen gue.
"Kampret ikan ikan disini, masa enggak ada yang mau sama umpan gue, kurang gaul apa coba cacing gue itu" sumpah gue dongkol banget
"Udah lah loe pake tanggukan gue aja, loe tuh enggak ada bakat jadi pemancing, Loe bakatnya jadi yang dipancing aja." kata Toni.
"Ayo dah Ton, bantuin gue, biar entar kita dapat ikan banyak."
Kami pun berduet untuk melakukan cara mudah itu. Gue ngelakuin ini karena air didanau enggak terlalu dalam dalam banget. Cara ini pun lumayan efektif, gue dapat banyak ikan. Ikan ikan ini pasti sangat senang karena gue berhasil ngebebasin mereka dari danau yang kotor ini. Tapi gue berharap mereka enggak tau kalau nantinya mereka bakal gue bantai untuk kepentingan perut gue dan temen temen gue.
Sore hari pun itu berakhir dengan manis. gue habiskan sore itu dengan memasak dan memakan bareng ikan ikan tangkapan kami. Kebersamaan itu sangat susah untuk didapatkan dan gue berharap gue bisa merasakan hal indah itu lagi dengan mendapatkan ikan dari pancingan bukan tanggukan.
Sebenarnya gue sih enggak punya bakat mancing, gue cuma mau ikutan temen temen gue. Gue belum pernah bisa dapat ikan dengan mata pancing gue. mungkin kalo gue mancingnya pake duit, pasti gue bisa dapet ikan seksi.
Hari itu disore yang cerah gue mencoba peruntungan dengan memancing, memakai mata pancing yang mungkin tak seindah mata gue. Dan mungkin itu yang membuat gue enggak bisa mendapatkan ikan. gue mengambil umpan gue seekor cacing dekil yang sudah keliatan enggak mandi berkali kali, cacing cacing ini mungkin ingin menyaingi kambing kali ya?
Gue melihat kearah temen temen gue. Satu persatu pancingannyya bergoyang selayaknya inul yang sedang ngebor. mereka pun mengankat pancingannya dan nyata saja seekor ikan haruan pun berhasil mereka dapatkan. Gue bisa lihat mata mereka yang berbinar binar karena senang dan bangga dengan apa yang mereka dapatkan.
gue mencoba setia dengan alat pancing gue yang mata pancingnya gue masukan kedalam danau. sejam, dua jam gue masih bisa setia, namun sudah lebih dua jam, pancingan gue juga tidak bergerak, itu membuat gue jadi dongkol banget. Gue putuskan untuk mencari alternatif lain, yaitu dengan mengambil sebuah tanggukan milik temen gue.
"Kampret ikan ikan disini, masa enggak ada yang mau sama umpan gue, kurang gaul apa coba cacing gue itu" sumpah gue dongkol banget
"Udah lah loe pake tanggukan gue aja, loe tuh enggak ada bakat jadi pemancing, Loe bakatnya jadi yang dipancing aja." kata Toni.
"Ayo dah Ton, bantuin gue, biar entar kita dapat ikan banyak."
Kami pun berduet untuk melakukan cara mudah itu. Gue ngelakuin ini karena air didanau enggak terlalu dalam dalam banget. Cara ini pun lumayan efektif, gue dapat banyak ikan. Ikan ikan ini pasti sangat senang karena gue berhasil ngebebasin mereka dari danau yang kotor ini. Tapi gue berharap mereka enggak tau kalau nantinya mereka bakal gue bantai untuk kepentingan perut gue dan temen temen gue.
Sore hari pun itu berakhir dengan manis. gue habiskan sore itu dengan memasak dan memakan bareng ikan ikan tangkapan kami. Kebersamaan itu sangat susah untuk didapatkan dan gue berharap gue bisa merasakan hal indah itu lagi dengan mendapatkan ikan dari pancingan bukan tanggukan.
Friday 27 July 2012
CITA CITA
Bisa dibilang
gue itu orang yang labil tapi itu dulu ya bukan sekarang. Gue punya banyak cita
cita bahkan gue sendiri enggak hapal apa aja cita cita gue. Ini mungkin karena
efek dari ajaran yang salah. Gue dikasih tau sama guru TK gue, katanya gapailah
cita cita mu setinggi mungkin, apa coba hubungannya sama cita cita gue yang
banyak?
Gue
inget banget cita cita pertama gue itu, gue pengen jadi Pilot. Pilot itu keren
banget bisa terbang kemana mana. Superman itu seseorang yang menginspirasi gue
untuk jadi pilot. Gue pengen bisa terbang juga kayak dia. Setiap ditanya
tentang cita cita sama orang pasti gue jawab dengan imut “PILOT.”
Pilot
itu cita cita gue yang gue pikir paling lama bertahan. Cuma karena seringnya
terjadi kecelakaan pesawat dan film film tentang bahayanya pesawat terbang.,
gue langsung mengurungkan niat itu. Gue takut mati muda, gue juga enggak mau
pas nanti gue bawa pesawat terbang terus pesawat gue dibajak sama alien jelek.
Kalau alien cantik kaya Agnes monica gitu gue pasrah aja mau diapain aja sama
dia.
Setelah
tereliminasinya Pilot dari daftar cita cita gue, gue memutuskan untuk mencari
cita cita yang baru yang lebih aman, yang enggak buat gue mati muda, yang
enggak buat gue diculik sama alien jelek. Dari sekian banyaknya cita cita
akhirnya gue milih jadi Petani. Ini sih awalnya gara gara petani itu berhati
mulia, karena dia kita semua bisa makan nasi. Dulu gue pikir petani itu cuma
menghasilkan beras, sayur dan bahan pokok yang lainnya itu bukan petani yang
menghasilkannya. Coba aja kalian pikir kalau enggak ada petani kita enggak bisa
makan nasi kan. Tapi cita cita itu hanya berumur jagung. Karena gue suka nonton
berita gue jadi mengubah cita cita gue lagi. Ini semua karena beratnya hidup
jadi petani. Gue pikir petani Indonesia itu kaya kaya semua tapi ternyata itu
semua enggak seperti yang gue pikirkan sehingga membuat gue untuk menghapus
petani dari daftar cita cita gue lagi.
Gue
ngelakuin sayembara lagi buat cita cita yang bisa buat gue tertarik, gue bakal
milih itu untuk jadi cita cita gue. Dan lagi gue dapet cita cita untuk kesekian
kalinya. Cita cita gue itu pengen jadi playboy. Tapi itu cita cita bodoh yang
pernah gue inginkan. Awalnya gue yakin gue bisa tapi setelah berkali kali gue
bercermin didepan kaca. Mental gue jadi menurun, gue berpikir ternyata lebih
berat jadi playboy daripada jadi pilot, dengan modal wajah seperti ini gue mana
bisa jadi playboy, Tapi temen gue Oby bisa aja jadi playboy. Gue coret lagi
Playboy dari daftar cita cita gue. Tapi sebelumnya gue minta maaf ya sama cita
cita yang udah gue khianati, gue enggak ada maksud buat milih kalian kok,
seriuss.
Setelah
hidup tanpa cita cita selama kurang lebih 2 jam. Gue akhirnya bisa nemuin cita
cita yang mungkin cocok buat gue yaitu sebagai musisi pencipta lagu. Tapi sebelum memilih cita cita
ini gue sempet melakukan pertapaan di WC selama kurang lebih 20 menit mungkin.
Gue enggak terlalu tau pastinya karena di WC gue enggak ada jam dindingnya sih.
Banyak
lagu yang sudah gue captain tapi lagu yang paling gue inget Cuma dua yaitu
“good morning” sama “love like a devil”. Gue sampai minta bantuan temen gue
Audy untuk buatkan music instrument lagu good morning, hanya saja karena
banyaknya urusan waktu itu gue enggak tau gimana nasibnya lagu itu sampe
sekarang.
Gue
pikir dengan ngebuat lagu gue bisa menghilangkan kesepian gue tapi ternyata gue
jadi galau. Mungkin lagu lagu gue diciptakan untuk pemakaman orang kali. Gue
udah putuskan, gue enggak mau galau lagi. Jadi dengan berat hati gue ngelepas
impian gue untuk jadi musisi kaya raya. Gue pikir berakhir sudah hidup gue
tanpa impian. Mungkin gue dikutuk sama cita cita gue sebelumnya karena gue
sudah menyia nyiakan mereka.
Waktu
terus berlalu dan gue masih belum menemukan cita cita yang tepat buat gue. Gue
terus mencoba dan mencoba untuk menemukannya. Lalu gue coba untuk menulis
cerita di blog ini dan gue dapat banyak komentar positif dari temen temen gue
lalu gue putuskan untuk jadi seorang penulis. Gue berharap ini cita cita yang
bisa gue raih nanti.
Hidup
tanpa cita cita itu seperti sayur tanpa kuah atau pisang goreng tanpa tepung .
Hidup bakal lebih berharga kalau ada tujuan yang ingin kita capai. Tujuan gue
untuk saat bisa sukses menjadi penulis yang diakui oleh dunia, jadi apa tujuan
hidup kalian ?
Wednesday 25 July 2012
Kodok Struk
Banyak hal
yang enggak bisa gue lupain gitu aja sewaktu gue masih di SMA. Salah satunya
tentang guru olahraga gue. Namanya Arul, postur tubuhnya tinggi langsing dengan
rambut tipis. Dia banyak cerita tentang pengalamannya, diantara semua
pengalamannya, jujur dari lubuk hati gue paling dalam, enggak ada satupun yang
bisa gue percaya. Gue enggak percaya dia pernah bermain di klub bola Bayern Munchen,
kalau dia memang pernah pasti dia udah jadi pelatih bola bukan jadi guru
olahraga. Dia mungkin mempunyai kepercayaan diri yang sangat sangat tinggi.
Pengalaman
menarik pada saat jam pelajarannya itu pas dia sedang menjelaskan gaya dalam
berenang. Gue yakin kalau kalian lihat bagaimana dia mempraktekkannya, pasti
kalian akan sawan/kesambet. Tapi yang bikin seru adalah kita enggak boleh
ketawa pada saat dia menjelaskannya. Sumpah ini seperti acara Tahan Tawa yang
ada di Trans TV. Kalau di Tahan Tawa ada bopak sebagai pengujinya disekolah
kami ada Arul.
Kami
sekelas sebenarnya tidak ada yang tahan ingin ketawa pada saat dia mempraktekan
renang gaya kodok. Gayanya enggak seperti kodok yang normal tapi lebih mirip
kodok struk. Mungkin lebih bagus kodok struk kali daripada dia.
Pada
saat itu salah satu temen gue ketangkep kamera sedang tertawa karena gaya kodok
struk itu. Dan keluarlah jati diri Arul sebagai sosok kejam yang dtakuti oleh
para murid sekolah itu termasuk gue. Dia merasa direndahkan oleh pansek karena
sudah berani menertawakannya. Sebenarnya satu kelas pada ketawa semua sih cuma
panseknya aja lagi kena sial. Kasihan banget memang pansek dia mungkin belum
mandi wajib makanya kena sial seperti itu.
Satu
kelas langsung sunyi, enggak ada yang berani bicara, enggak ada yang berani
bergerak, enggak ada yang berani membuka mulut dan enggak ada yang berani
bernapas. Kasian pada mati semua dong.hehe Gue pengen banget nyarankan pansek
untuk pura pura gila jadi dia enggak kena marahnya Arul. Tapi gue masih mencoba
mengumpulkan keberanian gue. Setetes demi setetes gue kumpulin dan akhirnya gue
urungkan niat baik gue ini karena Arul makin marah dan menyuruh pansek untuk
keluar dari kelas pada saat itu juga.
Setelah
kejadian yang menegangkan itu berakhir, suasana kelas menjadi hening dan serius
menerima pelajarannya kecuali gue dan 3 teman gue. Kami berempat masih aja
ngeledek dia. Kami memang segerombolan siswa yang usil dan sering nyeletuk
disaat guru menjelaskan. Terutama si Alam, dia terlihat serius tetapi
sebenarnya dia itu orang gila yang turun kedunia dan ditugaskan untuk
mengganggu kami semua.
Arul
pun makin semangat menjelaskan dan kami makin enggak ngerti dengan semua gaya
yang dia praktekan. Gue ngeliat keluar jendela berharap ada mobil ambulance
dari rumah sakit jiwa. “Semoga aja dia bukan pak Arul yang asli semoga dia
orang gila yang sedang menyamar menjadi pak Arul.” Itu doa gue pada saat itu.
Yang
gue senang itu pada saat dia kehabisan bahan untuk cerita. Hanya dengan itu dia
mau membebaskan kami dari kelas dan mata pelajaran yang berbahaya yang mungkin
bisa membuat kami jadi tertular oleh dia.
Gue
sadar pada saat kuliah, banyak ilmu dan nasehat yang gue dapat dari beliau. Gue
beranggapan dia melakukan itu semua agar kami bisa punya cita cita yang tinggi.
Agar selalu berusaha untuk bisa dapetin apa yang kita inginkan. Tapi Gue hanya
bisa membalasnya dengan ucapan Terima Kasih.
Tuesday 24 July 2012
Ani Ina
Cinta itu memang enggak bisa ditebak hari pertama kita jatuh cinta sama ini hari kedua kita bisa jatuh cinta dengan yang itu. Seperti gue sewaktu masa masa SMA masa masa labil. gue sangat cepat jatuh cinta namun cepat pula patah hati. Jatuh cinta itu merupakan hal yang sangat biasa buat gue tapi patah hati lebih biasa lagi. Emang cewek itu susah ditebak, salah tebak kita bisa kena omelannya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Gue kenal sama si kembar ini dari temen gue namanya Adli. Ani & Ana gue tau namanya dari Adli.
Ani & Ana ini kembar yang sangat mirip seperti pinang dibelah berantakan.
Masa masa PDKT sama dia itu seperti penuh dengan cobaan. Pertama kali gue jalan sama Ani yang rencana awalnya sih cuma mau nemenin dia cuci foto
distudio aja tapi rencana itu jadi bertambah saat dia ngajak gue jalan kesuatu
tempat. Yang gue bingung kenapa harus studio? kenapa enggak laundry aja, atau taruh aja di mesin cuci kan lebih gampang. O iya gue tuh orangnya suka dirumah dan jarang banget jalan kalau enggak ada
keperluan yang mendesak tapi karena gue punya mission imposible gue jadi rela
keluar rumah malam itu.
“Jadi mau
kemana nih”? Tanya gue ke dia
“hmmm,,
kefolder aja yukk.” Dia ngajak gue
“Dimana tuh,
Tempat apa itu”? Gue bingung
“Itu danau,
jalan aja dulu ntar ku tunjukan jalannya.” Ani memperjelas
Gue pun
langsung menuju ke TKP. Pertama kali gue ketempat itu. Pandangan gue ditempat
itu sangat buruk. Tempatnya gelap seperti tempat mesum tapi tempat itu bisa
dibuat film horror Indonesia dengan judul “Lomba mancing pocong di danau
berdarah.” Gue jadi pengen manggil produser film horrornya Dewi persik. Gimana rasanya ya kalau jadi penulis cerita horror indonesia, pasti dialognya cuma "aaahhhhhhh" atau "Tolooooongggg"
“Ini tempat
apa sih”? tanya gue ke Ani
“Ini tempat
orang mancing tapi banyak juga orang jalan jalan disini.” Ani memperjelas lagi
Gue berbicara
panjang lebar dengan dia tentang makanan kesukaan dia, tentang apa aja yang
berhubungan dengan dia. Ditengah tengah perbincangan, gue dikagetkan dengan
suara polisi yang menghampiri gue. Mampus kayaknya ada razia, gue enggak bawa SIM,
STNK dan KTP. Tapi gue bersyukur, gue enggak pakai daster. Dan benar ternyata itu adalah razia tapi bukan razia biasa
melainkan razia pembersihan. Di folder itu ternyata tempat mesum gue dan Ani
enggak tau soal itu jadi kita santai aja pada saat razia itu. Akhirnya kami
terjaring dalam razia itu. Ani di bawa ke kantor polisi sepertinya, gue enggak
tau itu kantor polisi atau bukan soalnya gue enggak memperhatikan itu.
Gue sempat
ngebut pulang kerumah, kecepatan motor gue waktu itu mendekati 80 km/jam sampai
gue hampir jatuh terpeleset dijalan depan SLTPN 09. Dan memang gue punya naluri
pembalap jadi gue bisa menyelamatkan diri dari jatuh kejalan dengan indah.
Sesampainya
dirumah gue lapor ke orang tua gue dan langsung orang tua gue hubungi kakak gue
yang polisi. Gue masih enggak tau dengan nasib Ani disana, masih belum ada
tanda tanda kehidupan dari wanita itu. Gue takut dia kenapa kenapa dan memang
waktu itu sudah sekitar jam 11 malam, jam yang enggak sepantasnya buat wanita
jalan, itu sebabnya gue takut + khawatir banget. Gue takut itu bukan polisi beneran, kalau dia polisi bohongan bisa jadi dia mau culik si Ani dan jadiin Ani seorang TKW. Terus nasib gue gimana? Gue gagal PDKT sama dia kalau itu benar benar terjadi.
Enggak lama
kemudian gue langsung menuju ke kantor dimana para polisi itu menyergap temen
gue itu. Gue enggak sendirian, Gue ditemani sama kakak gue soalnya gue enggak
tau jalan.
Sesampainya di
ruangan tersebut terasa seperti difilm film yang ingin membebaskan seorang
tawanan dari markas penculik. “Blekkk” suara pintu, Gue agak bingung gimana
suara pintu itu jadi gue tulis aja “Blekkk.” Hehehe gue ketemu dengan polisi
pertama, polisi pertama itu nanya ke gue.
“kamu adeknya
Agus kah”?
“Iya pak” jawab gue
Polisi itu pun
mengantar gue ke polisi ke dua, Polisi kedua pun menyuruh gue untuk bawa pulang
si Ani. Dan gue pun bisa keluar dengan damai dari kantor itu.
Gue pun
akhirnya bisa membawa Ani pulang kerumahnya. Gue jadi ngerasa bersalah sama dia
waktu itu, gara gara gue bawa dia jalan jalan, dia sampe terjaring razia. Gue
berharap kesan awal itu bisa menjadi kenangan yang bisa terus selalu dikenang
sama dia.
The Avengers
Gue punya
teman SMA yang gokil dan bahkan tetep bergaul sampe sekarang. Kami itu seperti
4 sekawan dan rencananya kami ingin membuat aliansi the avengers. Gue bisa jadi
Iron man, temen gue alam bisa jadi thor yang sangat usil dan ngaco , Aris bisa
jadi Captain America tapi lebih tepatnya Captain Banjar, dan yang terakhir Ipul
itu bisa jadi hulk tapi warnanya bukan hijau melaikan…….(isilah titik titik
tersebut). Kenapa gue milih jadi Iron man? Soalnya, ini cerita gue yang buat
dan gue anggap Iron man tuh adalah karakter yang paling keren. Tapi ada yang
buat gue sedikit bertanya tanya. Apa Tony Stark itu enggak kepanasan yah ada
didalam baju besi seperti itu. Gue make baju berlapis jaket aja rasanya udah
kaya didekat apinya orang kebakaran.
Temen temen
gue itu punya sifat sifat yang nyeleneh. Ada satu temen gue namanya Aris. Itu
anak paling heboh kalau kita berempat merencanakan sesuatu untuk pergi kesuatu
tempat. Dia juga orangnya konyol habis idenya selalu enggak beres, bukan selalu
sih tapi kebanyakan. Dia juga salah seorang yang suka memulai perang kentut
dirumahnya. Perang kentut itu perang yang keren kalau ada orang yang
mendengarnya bunyinya itu seperti pukulan drumnya band band jepang itu.
Kalau Alam itu
orangnya paling susah untuk datang tepat waktu. Sudah gitu suka banget nipu
kami bertiga dan aku lah orang yang paling sering kena jebakannya. Enggak tau
kenap dia suka banget ngelakuin hal itu, mungkin karena dia hoby kali. Hoby
yang aneh dan sangat meresahkan masyarkat. Dia itu seharusnya dibasmi tapi dia
sangat tangguh sekali. Pasukan semut pun tak bisa mengalahkannya mungkin karena
dia punya durian suci (perjuangan semut FB).
Yang terakhir
ini temen imut gue yang namanya Ipul. Orangnya gak jelas kadang mihak ke gue
dan kadang menjatuhkan gue. Kalau dia sudah duet sama Alam, enggak akan ada
yang bisa mengalahkan aliansi yang mereka bangun. Bahkan para pasukan gegana
harus mengakui kekuatan mereka. Tapi sebenarnya Ipul ini orang yang netral.
Netral dalam arti tidak merugikan dia. Ya iyalah orang stress mana yang mau
dirugikan.
Kami punya
markas. Markas kami itu dirumah seorang yang mempunyai logat banjar yang sangat
kental. Aris, gue kasian sama tetangganya karena harus terkena dampak dari polusi
suara yang kami produksi,dari suara musik, suara ketawa, hingga suara kentut.
Gue harap sih
pertemanan ini enggak sampai disini aja, enggak seperti pertemanan facebook
yang hanya ada like,unlike, and comment but I want until the end of time gue
bisa berteman kaya gini sama mereka. Bisa membagi suka dan duka juga bisa
saling keep spirit.
Street Racing
Semenjak SMP kelas
3 gue kemana mana lebih sering naik motor. Setiap pagi layaknya orang jogging
gue punya kebiasaan belajar mengendarai motor. Biasanya pagi pagi gue sudah
pergi belajar mengendarai sepeda motor tanpa ada yang mendampingi gue. Gue
bersyukur motor gue enggak bisa bicara. Coba aja bisa ngomong pasti dia bakal
minta jual atau dia akan bilang “Bunuh aja gue jangan siksa gue seperti ini”
Soalnya motor itu udah merasakan segala jenis lecet dan gaya jatuh yang
bermacam macam dan indah akibat keberingasan gue ngebawa dia waktu itu.Tapi
berkat gue motor itu bisa aja buka sekolah jatuh indah pada saat itu,
seharusnya motor itu berterima kasih atas kebaikan hati gue untuk ngebawa dia
jatuh bareng gue. Enggak semudah itu loh buat jatuh bareng gue, harus diseleksi
dulu. Nah kalau loe mau, loe bisa daftar di twitter gue @hendraryuzaki.
Syaratnya mudah kok. Syaratnya harus sudah buat surat warisan.
Gue dulu
termasuk anak yang suka terpengaruh dengan acara tv yang gue tonton. Pada saat
itu gue suka banget nonton moto gp. Jadi gue suka niru pembalap kesukaan gue
Valentino rossi. Gue suka ngebut ngebutan. Kecepatan tertinggi yang pernah gue
raih waktu itu skitar 40 km/jam. Sungguh rekor dunia yang fantastis. Gue yakin
dengan rekor yang gue miliki itu gue pasti bisa nyaingi valentino rossi.
Sewaktu masih
labil gue pernah punya hobi balapan. Setiap pulang sekolah gue suka ngajak
temen gue untuk balapan. Seringkali gue jadi juara kedua saat itu. Biasanya setiap
gue balapan, gue cuma berdua aja adu balapnya.
Sewaktu gue
mau ngambil Ijazah smp gue. Gue diajak temen gue untuk balapan dijalan depan
sekolah gue. Karena gue orangnya pemberani jadi gue terima tantangan bodoh itu.
Tapi memang resek temen gue itu. Gara gara dia gue jadi kena musibah.
Hal yang
paling menarik pada saat melaju kencang itu, kita bisa merasakan sensasi dingin
yang luar biasa, gue sudah enggak perlu cari kipas angina lagi kalau gue
kepanasan. Tapi hal terburuknya sewaktu itu gue nyerempet ayam orang. Mati gue
bisa digebukin massa ni, gue bisa dibakar hidup hidup. Tapi jujur gue kasian
sama tuh ayam, kalau dia sampai mati gimana nasib anak dan istrinya, siapa yang
mau ngebiayai hidup keluarganya, syukur syukur kalau ayam itu seorang direktur
yang sudah mengasuransikan dirinya. Kalau ayam itu ayam gembel gimana? Nah terus kalau misalnya masih hidup tapi
mengalami cacat bisa lebih parah lagi, gue takut ayam itu bunuh diri karena
enggak bisa nerima keadaan, enggak terima kalau dia cacat.
“udah jalan
terus aja ndra, enggak apa apa.” Kata temen gue dan emang bodoh gue ikutin
saran yang sialan banget itu. Sesampainya didepan sekolah gue dikagetkan dengan
teguran beberapa anak muda yang tinggal dipinggir jalan itu.
“Eh kalau
jalan hati hati, pelan pelan jangan ngebut”!
Gue gak bisa
ngomong apa apa. Sumpah gue takut banget kalo beneran gue dibakar hidup hidup
terus dia bakal ngebuat gue jadi sate kaya di film film kanibal gitu. Tapi
kalau ngomong soal film kanibal, tuh film kaya film jorok aja masa pemainnya
enggak ada yang pakai baju. Mungkin entar bakal ada film kanibal yang
dibintangi sama miyabi, gue yakin tuh film bakal laku berat di kalangan orang
orang mesum.
Kembali ke
masalah ayam malang itu. Pemuda pemuda itu ternyata hanya menasihati gue, gue
bersyukur tuh ayam enggak kenapa kenapa. Soal gue enggak punya uang buat
ngeganti biaya rumah sakit ayam malang itu. Yang ada dikantong gue Cuma selembar
dua puluh ribu rupiah. Setelah mereka puas menceramahi gue seperti ustad ustad
yang ada sekarang, mereka pun pergi meninggalkan gue dan gue bisa kembali lega.
Gue yakin sekarang ayam itu bisa hidup tentram dan bahagia karena gue sudah
pergi meninggalkan sekolah itu.
Kenakalan kenalan
remaja itu kenakalan yang paling bisa dikenang. Tapi itu justru merupakan hal
yang buruk, hal yang bisa merugikan orang lain, bukan hanya orang lain tapi
bisa saja diri kita sendiri. Ingat kejahatan terjadi bukan karena ada niat
pelakunya tetapi karena ada kesempatan. Waspadalah waspadalah.
Subscribe to:
Posts (Atom)