Adsense

Tuesday 31 July 2012

Ide Briliant

 Kali ini gue cuma mau share dan tentu saja dengan serius. Gue juga mau memberi motivasi seperti bapak Mario Teguh bukan Mario Bross. Coba tebak apa persamaan mereka berdua? Cluenya mungkin ada sipostur tubuh mereka. hmmm superrrr dia itu bapak motivator yang bener bener hebat.
    Kalian pasti pernah kan suka sama lawan jenis kalian? atau mungkin buat yang suka sama jenis sekedar info buat kalian ya kalo gue masih suka sama lawan jenis gue. Cinta selalu datang dan pergi seperti pesawat yang lagi transit di bandara. Gue pernah suka banget sama seorang cewek yang dulunya gue tau kalo dia suka sama gue juga. gak tau apa yang buat dia suka sama gue dan gue harap bukan karena gue ini cowok langka yang harus dibudidayakan. Hal yang gue sayangkan di saat dia suka sama gue, gue terus berusaha menjauh dari dia. Namun di saat gue sudah menumbuhkan benih benih cinta buat dia, dia sudah merajut cinta denganpria lain. sungguh tragis kisah cinta gue. Ini berasa seperti film telenovela dengan ending yang bahagia buat dia si Esmeralda.
     Gue juga pernah suka sama cewek yang sudah punya pacar. gue berusaha menunggu dia putus dari cowoknya. Bukan karena gue pengen deketin tuh cowok tapi karena gue suka sama tuh cewek. Rasanya nunggu cewek yang kita suka putus dari pacarnya tuh seperti naik odong odong dengan paklek yang seperti Torro Margen. Kita harus siap mendengar curhatnya tentang cowoknya dan gue hanya bisa menyarankan "putuskan aja cowok kamu" terdengar egois tapi pasti bakal buat gue bahagia kalau sukses.
      Gue terus melakukan hal keji itu tapi mungkin dia tau kalau musibah mengancamnya maka dia menolak Ide briliant gue itu. Padahal menurut gue ide itu sangat sangat jenius namun dia enggak bisa menilainya karena cinta itu buta.
       Gue bukan lah orang yang mudah putus asa, Mati satu Tumbuh seribu, itu slogan yang gue simpan sampe sekarang. Gue masih berusaha menjaga jarak dengan cewek itu, hingga akhirnya dia pun mengadakan acara pernikahan. Itu hal yang membuat gue hidup tanpa cinta untuk beberapa menit.
       Emang susah buat cerita motivasi dan serius. Ya udah gue buat cerita dengan gaya gue seperti itu aja. Gue gagal jadi Mario Teguh tapi gue sukses jadi Mario Bross.

Pertemuan Yang Tak Terduga


Produksi film film Indonesia kalah dengan film film dari Eropa. Ini karena cerita film indonesia enggak ada yang beres. Dari judulnya aja sudah aneh kaya film horor pocong pink coba aja bayangin pcong pakai kain warna pink, apa mau keacara ulang tahun anak anak TK tuh pocong atau hantu goyang karawang, seperti apa lagi itu hantu bergoyang karawang? Apa minta saweran juga? Apa enggak mau kalah sama mbak Inul yang terkenal karena goyang ngebornya. film indonesia yang gue suka itu cuma film buatannya pak haji Dedy Miswar. Gue pengen banget bisa main disalah satu filmnya. Soalnya film filmnya selalu menginspirasi kehidupan gue.
Pertama kali gue menginjak bioskop XXI itu pada saat gue kelas 3 SMA, awalnya gue enggak suka ke bioskop soal menurut perhitungan gue. Bakal lebih murah dan puas kalau gue beli kasetnya terus gue nonton dikamar gue tinggal dimatiin aja lampunya kan udah kaya bioskop mini dengan TV ukuran 21”, terus bisa bebas lagi bawa makanan dan minuman dari luar.
Pada saat itu gue bener bener deso, enggak ngerti dimana beli tiket masuk, dimana pintu studionya, dimana tempat ditaruhnya layar lebar itu dan gue bener bener enggak tau dimana kehidupan gue sesungguhnya. gue pengen nanya dimana tempatnya ngantri tiket tapi gue malu, jadi gue putuskan untuk tetap setia nunggu dia di depan happy puffy. Dari tempat itu gue bisa dengar teriakan teriakan orang minta tolong dari happy puffy. Tapi gue enggak bisa apa apa selain menikmati suara yang kacau banget itu.
Sejam berlalu dan gue tetap menunggunya dengan ditemani suara teriakan teriakan minta tolong dari ruangan itu. Gue sudah resah banget karena ini pertama kalinya gue ketemu dia. Gue membayangkan seperti apa dia, kata temen gue yang ngenalin dia ke gue sih cantik.
Enggak lama kemudian datang juga temen gue dengan temannya yang mempunyai gaya rambut seperti cleopatra.
“Hendra y? salam kenal, Manda, sory telat.” Kata Manda sambil mengajak gue salaman
“oo ternyata elo y yang namanya Manda.” Kata gue sambil menjabat tangan lembutnya.
“udah beli tiket belum ndra”? tanya temen gue Tiana.
Boro boro beli tiket, menginjakan kaki dibioskop aja baru sekali ini, gimana gue mau beli tiket kalau gue baru pertama kali. Tapi gue enggak mau sampe mereka tau kalau ini adalah pertama kalinya, jadi gue langsung mengeluarkan alibi gue.
“Belum lah, tadi mau gue beli tapi takut salah film, gue enggak tau juga kan kalian suka duduk dimana, jadi gue enggak jdi beli daripada ntar salah kan” Alibi gue pada saat itu, gue harap mereka percaya dengan alasan gue.
“iy bener juga sih, y udah kita beli sekarang yuk, keburu habis ntar filmnya.” Ajak Manda. Berhasil juga Alibi gue mengelabui mereka, kalau mereka tau alasan sebenarnya mungkin Manda bakal langsung ninggalin gue kali. Setelah membeli tiket, kami pun memasuki ruangan itu.
“Gila, gelap banget tempat ini, cari tempat duduknya susah lagi, enggak lagi lagi gue kesini.” Jerit gue dari dalam hati. Kebetulan kami memasuki studio pada saat film sudah dimulai. Gue lalu duduk dia pun duduk disebelah gue. Gue perhatikan wajahnya dari samping. Disaat itu dia sibuk nonton film indonesia yang enggak jelas jalan ceritanya sedangkan gue sibuk nonton wajahnya. Sesekali dia mnghadap ke gue, gue pun langsung mengalihkan pandangan gue dari dia. Gue dan dia mungkin masih malu malu karena ini pertemuan pertama kami. Gue bener bener enggak bisa fokus dengan film tapi fokus dengan wajah manisnya Manda.
Waktu terus berlalu dan pertemuan itu pun berakhir, Disaat waktu memisahkan kami. Kini saatnya kami berpisah, kami menuju tempat yang berlawanan dia kekanan dan gue kekiri. Gue ngerasa beruntung bisa kenal orang sebaik dia. Ini seperti cerita si kaya dan si melarat. Karena pertemuan ini gue bener bener enggak ada keluar uang sama sekali melainkan dia si wanita dermawan.

Pancingan VS Tanggukan

             Mancing itu merupakan hoby gue waktu sd. Hampir tiap hari gue menyempatkan diri gue ke danau yang ada dihutan. Walaupun gue tau kalau pemancing itu enggak akan pernah bisa maju tapi gue tetap aja melakukan hal itu. Kenapa ya enggak bisa maju? Ya iyalah enggak bisa maju, coba aja loe maju waktu lagi mancing, pasti loe bakal nyebur ketempat loe mancing.
             Sebenarnya gue sih enggak punya bakat mancing, gue cuma mau ikutan temen temen gue. Gue belum pernah bisa dapat ikan dengan mata pancing gue. mungkin kalo gue mancingnya pake duit, pasti gue bisa dapet ikan seksi.
             Hari itu disore yang cerah gue mencoba peruntungan dengan memancing, memakai mata pancing yang mungkin tak seindah mata gue. Dan mungkin itu yang membuat gue enggak bisa mendapatkan ikan. gue mengambil umpan gue seekor cacing dekil yang sudah keliatan enggak mandi berkali kali, cacing cacing ini mungkin ingin menyaingi kambing kali ya?
            Gue melihat kearah temen temen gue. Satu persatu pancingannyya bergoyang selayaknya inul yang sedang ngebor. mereka pun mengankat pancingannya dan nyata saja seekor ikan haruan pun berhasil mereka dapatkan. Gue bisa lihat mata mereka yang berbinar binar karena senang dan bangga dengan apa yang mereka dapatkan.
            gue mencoba setia dengan alat pancing gue yang mata pancingnya gue masukan kedalam danau. sejam, dua jam gue masih bisa setia, namun sudah lebih dua jam, pancingan gue juga tidak bergerak, itu membuat gue jadi dongkol banget. Gue putuskan untuk mencari alternatif lain, yaitu dengan mengambil sebuah tanggukan milik temen gue.
       "Kampret ikan ikan disini, masa enggak ada yang mau sama umpan gue, kurang gaul apa coba cacing gue itu" sumpah gue dongkol banget
       "Udah lah loe pake tanggukan gue aja, loe tuh enggak ada bakat jadi pemancing, Loe bakatnya jadi yang dipancing aja." kata Toni.
       "Ayo dah Ton, bantuin gue, biar entar kita dapat ikan banyak."
        Kami pun berduet untuk melakukan cara mudah itu. Gue ngelakuin ini karena air didanau enggak terlalu dalam dalam banget. Cara ini pun lumayan efektif, gue dapat banyak ikan. Ikan ikan ini pasti sangat senang karena gue berhasil ngebebasin mereka dari danau yang kotor ini. Tapi gue berharap mereka enggak tau kalau nantinya mereka bakal gue bantai untuk kepentingan perut gue dan temen temen gue.
         Sore hari pun itu berakhir dengan manis. gue habiskan sore itu dengan memasak dan memakan bareng ikan ikan tangkapan kami. Kebersamaan itu sangat susah untuk didapatkan dan gue berharap gue bisa merasakan hal indah itu lagi dengan mendapatkan ikan dari pancingan bukan tanggukan.

Friday 27 July 2012

CITA CITA


Bisa dibilang gue itu orang yang labil tapi itu dulu ya bukan sekarang. Gue punya banyak cita cita bahkan gue sendiri enggak hapal apa aja cita cita gue. Ini mungkin karena efek dari ajaran yang salah. Gue dikasih tau sama guru TK gue, katanya gapailah cita cita mu setinggi mungkin, apa coba hubungannya sama cita cita gue yang banyak?
                Gue inget banget cita cita pertama gue itu, gue pengen jadi Pilot. Pilot itu keren banget bisa terbang kemana mana. Superman itu seseorang yang menginspirasi gue untuk jadi pilot. Gue pengen bisa terbang juga kayak dia. Setiap ditanya tentang cita cita sama orang pasti gue jawab dengan imut “PILOT.”
                Pilot itu cita cita gue yang gue pikir paling lama bertahan. Cuma karena seringnya terjadi kecelakaan pesawat dan film film tentang bahayanya pesawat terbang., gue langsung mengurungkan niat itu. Gue takut mati muda, gue juga enggak mau pas nanti gue bawa pesawat terbang terus pesawat gue dibajak sama alien jelek. Kalau alien cantik kaya Agnes monica gitu gue pasrah aja mau diapain aja sama dia.
                Setelah tereliminasinya Pilot dari daftar cita cita gue, gue memutuskan untuk mencari cita cita yang baru yang lebih aman, yang enggak buat gue mati muda, yang enggak buat gue diculik sama alien jelek. Dari sekian banyaknya cita cita akhirnya gue milih jadi Petani. Ini sih awalnya gara gara petani itu berhati mulia, karena dia kita semua bisa makan nasi. Dulu gue pikir petani itu cuma menghasilkan beras, sayur dan bahan pokok yang lainnya itu bukan petani yang menghasilkannya. Coba aja kalian pikir kalau enggak ada petani kita enggak bisa makan nasi kan. Tapi cita cita itu hanya berumur jagung. Karena gue suka nonton berita gue jadi mengubah cita cita gue lagi. Ini semua karena beratnya hidup jadi petani. Gue pikir petani Indonesia itu kaya kaya semua tapi ternyata itu semua enggak seperti yang gue pikirkan sehingga membuat gue untuk menghapus petani dari daftar cita cita gue lagi.
                Gue ngelakuin sayembara lagi buat cita cita yang bisa buat gue tertarik, gue bakal milih itu untuk jadi cita cita gue. Dan lagi gue dapet cita cita untuk kesekian kalinya. Cita cita gue itu pengen jadi playboy. Tapi itu cita cita bodoh yang pernah gue inginkan. Awalnya gue yakin gue bisa tapi setelah berkali kali gue bercermin didepan kaca. Mental gue jadi menurun, gue berpikir ternyata lebih berat jadi playboy daripada jadi pilot, dengan modal wajah seperti ini gue mana bisa jadi playboy, Tapi temen gue Oby bisa aja jadi playboy. Gue coret lagi Playboy dari daftar cita cita gue. Tapi sebelumnya gue minta maaf ya sama cita cita yang udah gue khianati, gue enggak ada maksud buat milih kalian kok, seriuss.
                Setelah hidup tanpa cita cita selama kurang lebih 2 jam. Gue akhirnya bisa nemuin cita cita yang mungkin cocok buat gue yaitu sebagai musisi  pencipta lagu. Tapi sebelum memilih cita cita ini gue sempet melakukan pertapaan di WC selama kurang lebih 20 menit mungkin. Gue enggak terlalu tau pastinya karena di WC gue enggak ada jam dindingnya sih.
                Banyak lagu yang sudah gue captain tapi lagu yang paling gue inget Cuma dua yaitu “good morning” sama “love like a devil”. Gue sampai minta bantuan temen gue Audy untuk buatkan music instrument lagu good morning, hanya saja karena banyaknya urusan waktu itu gue enggak tau gimana nasibnya lagu itu sampe sekarang.
                Gue pikir dengan ngebuat lagu gue bisa menghilangkan kesepian gue tapi ternyata gue jadi galau. Mungkin lagu lagu gue diciptakan untuk pemakaman orang kali. Gue udah putuskan, gue enggak mau galau lagi. Jadi dengan berat hati gue ngelepas impian gue untuk jadi musisi kaya raya. Gue pikir berakhir sudah hidup gue tanpa impian. Mungkin gue dikutuk sama cita cita gue sebelumnya karena gue sudah menyia nyiakan mereka.
                Waktu terus berlalu dan gue masih belum menemukan cita cita yang tepat buat gue. Gue terus mencoba dan mencoba untuk menemukannya. Lalu gue coba untuk menulis cerita di blog ini dan gue dapat banyak komentar positif dari temen temen gue lalu gue putuskan untuk jadi seorang penulis. Gue berharap ini cita cita yang bisa gue raih nanti.
                Hidup tanpa cita cita itu seperti sayur tanpa kuah atau pisang goreng tanpa tepung . Hidup bakal lebih berharga kalau ada tujuan yang ingin kita capai. Tujuan gue untuk saat bisa sukses menjadi penulis yang diakui oleh dunia, jadi apa tujuan hidup kalian ?

Wednesday 25 July 2012

Kodok Struk



Banyak hal yang enggak bisa gue lupain gitu aja sewaktu gue masih di SMA. Salah satunya tentang guru olahraga gue. Namanya Arul, postur tubuhnya tinggi langsing dengan rambut tipis. Dia banyak cerita tentang pengalamannya, diantara semua pengalamannya, jujur dari lubuk hati gue paling dalam, enggak ada satupun yang bisa gue percaya. Gue enggak percaya dia pernah bermain di klub bola Bayern Munchen, kalau dia memang pernah pasti dia udah jadi pelatih bola bukan jadi guru olahraga. Dia mungkin mempunyai kepercayaan diri yang sangat sangat tinggi.
                Pengalaman menarik pada saat jam pelajarannya itu pas dia sedang menjelaskan gaya dalam berenang. Gue yakin kalau kalian lihat bagaimana dia mempraktekkannya, pasti kalian akan sawan/kesambet. Tapi yang bikin seru adalah kita enggak boleh ketawa pada saat dia menjelaskannya. Sumpah ini seperti acara Tahan Tawa yang ada di Trans TV. Kalau di Tahan Tawa ada bopak sebagai pengujinya disekolah kami ada Arul.
                Kami sekelas sebenarnya tidak ada yang tahan ingin ketawa pada saat dia mempraktekan renang gaya kodok. Gayanya enggak seperti kodok yang normal tapi lebih mirip kodok struk. Mungkin lebih bagus kodok struk kali daripada dia.
                Pada saat itu salah satu temen gue ketangkep kamera sedang tertawa karena gaya kodok struk itu. Dan keluarlah jati diri Arul sebagai sosok kejam yang dtakuti oleh para murid sekolah itu termasuk gue. Dia merasa direndahkan oleh pansek karena sudah berani menertawakannya. Sebenarnya satu kelas pada ketawa semua sih cuma panseknya aja lagi kena sial. Kasihan banget memang pansek dia mungkin belum mandi wajib makanya kena sial seperti itu.
                Satu kelas langsung sunyi, enggak ada yang berani bicara, enggak ada yang berani bergerak, enggak ada yang berani membuka mulut dan enggak ada yang berani bernapas. Kasian pada mati semua dong.hehe Gue pengen banget nyarankan pansek untuk pura pura gila jadi dia enggak kena marahnya Arul. Tapi gue masih mencoba mengumpulkan keberanian gue. Setetes demi setetes gue kumpulin dan akhirnya gue urungkan niat baik gue ini karena Arul makin marah dan menyuruh pansek untuk keluar dari kelas pada saat itu juga.
                Setelah kejadian yang menegangkan itu berakhir, suasana kelas menjadi hening dan serius menerima pelajarannya kecuali gue dan 3 teman gue. Kami berempat masih aja ngeledek dia. Kami memang segerombolan siswa yang usil dan sering nyeletuk disaat guru menjelaskan. Terutama si Alam, dia terlihat serius tetapi sebenarnya dia itu orang gila yang turun kedunia dan ditugaskan untuk mengganggu kami semua.
                Arul pun makin semangat menjelaskan dan kami makin enggak ngerti dengan semua gaya yang dia praktekan. Gue ngeliat keluar jendela berharap ada mobil ambulance dari rumah sakit jiwa. “Semoga aja dia bukan pak Arul yang asli semoga dia orang gila yang sedang menyamar menjadi pak Arul.” Itu doa gue pada saat itu.
                Yang gue senang itu pada saat dia kehabisan bahan untuk cerita. Hanya dengan itu dia mau membebaskan kami dari kelas dan mata pelajaran yang berbahaya yang mungkin bisa membuat kami jadi tertular oleh dia.
                Gue sadar pada saat kuliah, banyak ilmu dan nasehat yang gue dapat dari beliau. Gue beranggapan dia melakukan itu semua agar kami bisa punya cita cita yang tinggi. Agar selalu berusaha untuk bisa dapetin apa yang kita inginkan. Tapi Gue hanya bisa membalasnya dengan ucapan Terima Kasih.

Tuesday 24 July 2012

Ani Ina


Cinta itu memang enggak bisa ditebak hari pertama kita jatuh cinta sama ini hari kedua kita bisa jatuh cinta dengan yang itu. Seperti gue sewaktu masa masa SMA masa masa labil. gue sangat cepat jatuh cinta namun cepat pula patah hati. Jatuh cinta itu merupakan hal yang sangat biasa buat gue tapi patah hati lebih biasa lagi. Emang cewek itu susah ditebak, salah tebak kita bisa kena omelannya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Gue kenal sama si kembar ini dari temen gue namanya Adli. Ani & Ana gue tau namanya dari Adli. Ani & Ana ini kembar yang sangat mirip seperti pinang dibelah berantakan. Masa masa PDKT sama dia itu seperti penuh dengan cobaan. Pertama kali gue jalan sama Ani yang rencana awalnya sih cuma mau nemenin dia cuci foto distudio aja tapi rencana itu jadi bertambah saat dia ngajak gue jalan kesuatu tempat. Yang gue bingung kenapa harus studio? kenapa enggak laundry aja, atau taruh aja di mesin cuci kan lebih gampang. O iya gue tuh orangnya suka dirumah dan jarang banget jalan kalau enggak ada keperluan yang mendesak tapi karena gue punya mission imposible gue jadi rela keluar rumah malam itu.
“Jadi mau kemana nih”? Tanya gue ke dia
“hmmm,, kefolder aja yukk.” Dia ngajak gue
“Dimana tuh, Tempat apa itu”? Gue bingung
“Itu danau, jalan aja dulu ntar ku tunjukan jalannya.” Ani memperjelas
Gue pun langsung menuju ke TKP. Pertama kali gue ketempat itu. Pandangan gue ditempat itu sangat buruk. Tempatnya gelap seperti tempat mesum tapi tempat itu bisa dibuat film horror Indonesia dengan judul “Lomba mancing pocong di danau berdarah.” Gue jadi pengen manggil produser film horrornya Dewi persik. Gimana rasanya ya kalau jadi penulis cerita horror indonesia, pasti dialognya cuma "aaahhhhhhh" atau "Tolooooongggg"
“Ini tempat apa sih”? tanya gue ke Ani
“Ini tempat orang mancing tapi banyak juga orang jalan jalan disini.” Ani memperjelas lagi
Gue berbicara panjang lebar dengan dia tentang makanan kesukaan dia, tentang apa aja yang berhubungan dengan dia. Ditengah tengah perbincangan, gue dikagetkan dengan suara polisi yang menghampiri gue. Mampus kayaknya ada razia, gue enggak bawa SIM, STNK dan KTP. Tapi gue bersyukur, gue enggak pakai daster. Dan benar ternyata itu adalah razia tapi bukan razia biasa melainkan razia pembersihan. Di folder itu ternyata tempat mesum gue dan Ani enggak tau soal itu jadi kita santai aja pada saat razia itu. Akhirnya kami terjaring dalam razia itu. Ani di bawa ke kantor polisi sepertinya, gue enggak tau itu kantor polisi atau bukan soalnya gue enggak memperhatikan itu.
Gue sempat ngebut pulang kerumah, kecepatan motor gue waktu itu mendekati 80 km/jam sampai gue hampir jatuh terpeleset dijalan depan SLTPN 09. Dan memang gue punya naluri pembalap jadi gue bisa menyelamatkan diri dari jatuh kejalan dengan indah.
Sesampainya dirumah gue lapor ke orang tua gue dan langsung orang tua gue hubungi kakak gue yang polisi. Gue masih enggak tau dengan nasib Ani disana, masih belum ada tanda tanda kehidupan dari wanita itu. Gue takut dia kenapa kenapa dan memang waktu itu sudah sekitar jam 11 malam, jam yang enggak sepantasnya buat wanita jalan, itu sebabnya gue takut + khawatir banget. Gue takut itu bukan polisi beneran, kalau dia polisi bohongan bisa jadi dia mau culik si Ani dan jadiin Ani seorang TKW. Terus nasib gue gimana? Gue gagal PDKT sama dia kalau itu benar benar terjadi.
Enggak lama kemudian gue langsung menuju ke kantor dimana para polisi itu menyergap temen gue itu. Gue enggak sendirian, Gue ditemani sama kakak gue soalnya gue enggak tau jalan.
Sesampainya di ruangan tersebut terasa seperti difilm film yang ingin membebaskan seorang tawanan dari markas penculik. “Blekkk” suara pintu, Gue agak bingung gimana suara pintu itu jadi gue tulis aja “Blekkk.” Hehehe gue ketemu dengan polisi pertama, polisi pertama itu nanya ke gue.
“kamu adeknya Agus kah”?
“Iya pak”  jawab gue
Polisi itu pun mengantar gue ke polisi ke dua, Polisi kedua pun menyuruh gue untuk bawa pulang si Ani. Dan gue pun bisa keluar dengan damai dari kantor itu.
Gue pun akhirnya bisa membawa Ani pulang kerumahnya. Gue jadi ngerasa bersalah sama dia waktu itu, gara gara gue bawa dia jalan jalan, dia sampe terjaring razia. Gue berharap kesan awal itu bisa menjadi kenangan yang bisa terus selalu dikenang sama dia.

The Avengers


Gue punya teman SMA yang gokil dan bahkan tetep bergaul sampe sekarang. Kami itu seperti 4 sekawan dan rencananya kami ingin membuat aliansi the avengers. Gue bisa jadi Iron man, temen gue alam bisa jadi thor yang sangat usil dan ngaco , Aris bisa jadi Captain America tapi lebih tepatnya Captain Banjar, dan yang terakhir Ipul itu bisa jadi hulk tapi warnanya bukan hijau melaikan…….(isilah titik titik tersebut). Kenapa gue milih jadi Iron man? Soalnya, ini cerita gue yang buat dan gue anggap Iron man tuh adalah karakter yang paling keren. Tapi ada yang buat gue sedikit bertanya tanya. Apa Tony Stark itu enggak kepanasan yah ada didalam baju besi seperti itu. Gue make baju berlapis jaket aja rasanya udah kaya didekat apinya orang kebakaran.
Temen temen gue itu punya sifat sifat yang nyeleneh. Ada satu temen gue namanya Aris. Itu anak paling heboh kalau kita berempat merencanakan sesuatu untuk pergi kesuatu tempat. Dia juga orangnya konyol habis idenya selalu enggak beres, bukan selalu sih tapi kebanyakan. Dia juga salah seorang yang suka memulai perang kentut dirumahnya. Perang kentut itu perang yang keren kalau ada orang yang mendengarnya bunyinya itu seperti pukulan drumnya band band jepang itu.
Kalau Alam itu orangnya paling susah untuk datang tepat waktu. Sudah gitu suka banget nipu kami bertiga dan aku lah orang yang paling sering kena jebakannya. Enggak tau kenap dia suka banget ngelakuin hal itu, mungkin karena dia hoby kali. Hoby yang aneh dan sangat meresahkan masyarkat. Dia itu seharusnya dibasmi tapi dia sangat tangguh sekali. Pasukan semut pun tak bisa mengalahkannya mungkin karena dia punya durian suci (perjuangan semut FB).
Yang terakhir ini temen imut gue yang namanya Ipul. Orangnya gak jelas kadang mihak ke gue dan kadang menjatuhkan gue. Kalau dia sudah duet sama Alam, enggak akan ada yang bisa mengalahkan aliansi yang mereka bangun. Bahkan para pasukan gegana harus mengakui kekuatan mereka. Tapi sebenarnya Ipul ini orang yang netral. Netral dalam arti tidak merugikan dia. Ya iyalah orang stress mana yang mau dirugikan.
Kami punya markas. Markas kami itu dirumah seorang yang mempunyai logat banjar yang sangat kental. Aris, gue kasian sama tetangganya karena harus terkena dampak dari polusi suara yang kami produksi,dari suara musik, suara ketawa, hingga suara kentut.
Gue harap sih pertemanan ini enggak sampai disini aja, enggak seperti pertemanan facebook yang hanya ada like,unlike, and comment but I want until the end of time gue bisa berteman kaya gini sama mereka. Bisa membagi suka dan duka juga bisa saling keep spirit.

Street Racing


Semenjak SMP kelas 3 gue kemana mana lebih sering naik motor. Setiap pagi layaknya orang jogging gue punya kebiasaan belajar mengendarai motor. Biasanya pagi pagi gue sudah pergi belajar mengendarai sepeda motor tanpa ada yang mendampingi gue. Gue bersyukur motor gue enggak bisa bicara. Coba aja bisa ngomong pasti dia bakal minta jual atau dia akan bilang “Bunuh aja gue jangan siksa gue seperti ini” Soalnya motor itu udah merasakan segala jenis lecet dan gaya jatuh yang bermacam macam dan indah akibat keberingasan gue ngebawa dia waktu itu.Tapi berkat gue motor itu bisa aja buka sekolah jatuh indah pada saat itu, seharusnya motor itu berterima kasih atas kebaikan hati gue untuk ngebawa dia jatuh bareng gue. Enggak semudah itu loh buat jatuh bareng gue, harus diseleksi dulu. Nah kalau loe mau, loe bisa daftar di twitter gue @hendraryuzaki. Syaratnya mudah kok. Syaratnya harus sudah buat surat warisan.
Gue dulu termasuk anak yang suka terpengaruh dengan acara tv yang gue tonton. Pada saat itu gue suka banget nonton moto gp. Jadi gue suka niru pembalap kesukaan gue Valentino rossi. Gue suka ngebut ngebutan. Kecepatan tertinggi yang pernah gue raih waktu itu skitar 40 km/jam. Sungguh rekor dunia yang fantastis. Gue yakin dengan rekor yang gue miliki itu gue pasti bisa nyaingi valentino rossi.
Sewaktu masih labil gue pernah punya hobi balapan. Setiap pulang sekolah gue suka ngajak temen gue untuk balapan. Seringkali gue jadi juara kedua saat itu. Biasanya setiap gue balapan, gue cuma berdua aja adu balapnya.
Sewaktu gue mau ngambil Ijazah smp gue. Gue diajak temen gue untuk balapan dijalan depan sekolah gue. Karena gue orangnya pemberani jadi gue terima tantangan bodoh itu. Tapi memang resek temen gue itu. Gara gara dia gue jadi kena musibah.
Hal yang paling menarik pada saat melaju kencang itu, kita bisa merasakan sensasi dingin yang luar biasa, gue sudah enggak perlu cari kipas angina lagi kalau gue kepanasan. Tapi hal terburuknya sewaktu itu gue nyerempet ayam orang. Mati gue bisa digebukin massa ni, gue bisa dibakar hidup hidup. Tapi jujur gue kasian sama tuh ayam, kalau dia sampai mati gimana nasib anak dan istrinya, siapa yang mau ngebiayai hidup keluarganya, syukur syukur kalau ayam itu seorang direktur yang sudah mengasuransikan dirinya. Kalau ayam itu ayam gembel gimana?  Nah terus kalau misalnya masih hidup tapi mengalami cacat bisa lebih parah lagi, gue takut ayam itu bunuh diri karena enggak bisa nerima keadaan, enggak terima kalau dia cacat.
“udah jalan terus aja ndra, enggak apa apa.” Kata temen gue dan emang bodoh gue ikutin saran yang sialan banget itu. Sesampainya didepan sekolah gue dikagetkan dengan teguran beberapa anak muda yang tinggal dipinggir jalan itu.
“Eh kalau jalan hati hati, pelan pelan jangan ngebut”!
Gue gak bisa ngomong apa apa. Sumpah gue takut banget kalo beneran gue dibakar hidup hidup terus dia bakal ngebuat gue jadi sate kaya di film film kanibal gitu. Tapi kalau ngomong soal film kanibal, tuh film kaya film jorok aja masa pemainnya enggak ada yang pakai baju. Mungkin entar bakal ada film kanibal yang dibintangi sama miyabi, gue yakin tuh film bakal laku berat di kalangan orang orang mesum.
Kembali ke masalah ayam malang itu. Pemuda pemuda itu ternyata hanya menasihati gue, gue bersyukur tuh ayam enggak kenapa kenapa. Soal gue enggak punya uang buat ngeganti biaya rumah sakit ayam malang itu. Yang ada dikantong gue Cuma selembar dua puluh ribu rupiah. Setelah mereka puas menceramahi gue seperti ustad ustad yang ada sekarang, mereka pun pergi meninggalkan gue dan gue bisa kembali lega. Gue yakin sekarang ayam itu bisa hidup tentram dan bahagia karena gue sudah pergi meninggalkan sekolah itu.
Kenakalan kenalan remaja itu kenakalan yang paling bisa dikenang. Tapi itu justru merupakan hal yang buruk, hal yang bisa merugikan orang lain, bukan hanya orang lain tapi bisa saja diri kita sendiri. Ingat kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya tetapi karena ada kesempatan. Waspadalah waspadalah.