Adsense

Tuesday 24 July 2012

Ani Ina


Cinta itu memang enggak bisa ditebak hari pertama kita jatuh cinta sama ini hari kedua kita bisa jatuh cinta dengan yang itu. Seperti gue sewaktu masa masa SMA masa masa labil. gue sangat cepat jatuh cinta namun cepat pula patah hati. Jatuh cinta itu merupakan hal yang sangat biasa buat gue tapi patah hati lebih biasa lagi. Emang cewek itu susah ditebak, salah tebak kita bisa kena omelannya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Gue kenal sama si kembar ini dari temen gue namanya Adli. Ani & Ana gue tau namanya dari Adli. Ani & Ana ini kembar yang sangat mirip seperti pinang dibelah berantakan. Masa masa PDKT sama dia itu seperti penuh dengan cobaan. Pertama kali gue jalan sama Ani yang rencana awalnya sih cuma mau nemenin dia cuci foto distudio aja tapi rencana itu jadi bertambah saat dia ngajak gue jalan kesuatu tempat. Yang gue bingung kenapa harus studio? kenapa enggak laundry aja, atau taruh aja di mesin cuci kan lebih gampang. O iya gue tuh orangnya suka dirumah dan jarang banget jalan kalau enggak ada keperluan yang mendesak tapi karena gue punya mission imposible gue jadi rela keluar rumah malam itu.
“Jadi mau kemana nih”? Tanya gue ke dia
“hmmm,, kefolder aja yukk.” Dia ngajak gue
“Dimana tuh, Tempat apa itu”? Gue bingung
“Itu danau, jalan aja dulu ntar ku tunjukan jalannya.” Ani memperjelas
Gue pun langsung menuju ke TKP. Pertama kali gue ketempat itu. Pandangan gue ditempat itu sangat buruk. Tempatnya gelap seperti tempat mesum tapi tempat itu bisa dibuat film horror Indonesia dengan judul “Lomba mancing pocong di danau berdarah.” Gue jadi pengen manggil produser film horrornya Dewi persik. Gimana rasanya ya kalau jadi penulis cerita horror indonesia, pasti dialognya cuma "aaahhhhhhh" atau "Tolooooongggg"
“Ini tempat apa sih”? tanya gue ke Ani
“Ini tempat orang mancing tapi banyak juga orang jalan jalan disini.” Ani memperjelas lagi
Gue berbicara panjang lebar dengan dia tentang makanan kesukaan dia, tentang apa aja yang berhubungan dengan dia. Ditengah tengah perbincangan, gue dikagetkan dengan suara polisi yang menghampiri gue. Mampus kayaknya ada razia, gue enggak bawa SIM, STNK dan KTP. Tapi gue bersyukur, gue enggak pakai daster. Dan benar ternyata itu adalah razia tapi bukan razia biasa melainkan razia pembersihan. Di folder itu ternyata tempat mesum gue dan Ani enggak tau soal itu jadi kita santai aja pada saat razia itu. Akhirnya kami terjaring dalam razia itu. Ani di bawa ke kantor polisi sepertinya, gue enggak tau itu kantor polisi atau bukan soalnya gue enggak memperhatikan itu.
Gue sempat ngebut pulang kerumah, kecepatan motor gue waktu itu mendekati 80 km/jam sampai gue hampir jatuh terpeleset dijalan depan SLTPN 09. Dan memang gue punya naluri pembalap jadi gue bisa menyelamatkan diri dari jatuh kejalan dengan indah.
Sesampainya dirumah gue lapor ke orang tua gue dan langsung orang tua gue hubungi kakak gue yang polisi. Gue masih enggak tau dengan nasib Ani disana, masih belum ada tanda tanda kehidupan dari wanita itu. Gue takut dia kenapa kenapa dan memang waktu itu sudah sekitar jam 11 malam, jam yang enggak sepantasnya buat wanita jalan, itu sebabnya gue takut + khawatir banget. Gue takut itu bukan polisi beneran, kalau dia polisi bohongan bisa jadi dia mau culik si Ani dan jadiin Ani seorang TKW. Terus nasib gue gimana? Gue gagal PDKT sama dia kalau itu benar benar terjadi.
Enggak lama kemudian gue langsung menuju ke kantor dimana para polisi itu menyergap temen gue itu. Gue enggak sendirian, Gue ditemani sama kakak gue soalnya gue enggak tau jalan.
Sesampainya di ruangan tersebut terasa seperti difilm film yang ingin membebaskan seorang tawanan dari markas penculik. “Blekkk” suara pintu, Gue agak bingung gimana suara pintu itu jadi gue tulis aja “Blekkk.” Hehehe gue ketemu dengan polisi pertama, polisi pertama itu nanya ke gue.
“kamu adeknya Agus kah”?
“Iya pak”  jawab gue
Polisi itu pun mengantar gue ke polisi ke dua, Polisi kedua pun menyuruh gue untuk bawa pulang si Ani. Dan gue pun bisa keluar dengan damai dari kantor itu.
Gue pun akhirnya bisa membawa Ani pulang kerumahnya. Gue jadi ngerasa bersalah sama dia waktu itu, gara gara gue bawa dia jalan jalan, dia sampe terjaring razia. Gue berharap kesan awal itu bisa menjadi kenangan yang bisa terus selalu dikenang sama dia.

No comments:

Post a Comment

Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!