Cinta itu memang enggak bisa ditebak hari pertama kita jatuh cinta sama ini hari kedua kita bisa jatuh cinta dengan yang itu. Seperti gue sewaktu masa masa SMA masa masa labil. gue sangat cepat jatuh cinta namun cepat pula patah hati. Jatuh cinta itu merupakan hal yang sangat biasa buat gue tapi patah hati lebih biasa lagi. Emang cewek itu susah ditebak, salah tebak kita bisa kena omelannya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Sewaktu kelas 3 SMA gue ada naksir sama cewek, adek kelas gue sih. Cewek malang itu lagi lagi kena sial karena ketampanan gue.hehehe Gue menyarankan dia sih untuk banyak banyak istigfar kalau dia lihat gue. Gue enggak pernah bisa bayangin bisa kenalan sama cewek kembar. Sewaktu awal awal kenalan gue emang sering lihat dia dan negur dia dengan senyuman indah gue, tapi gue sering salah orang.Ternyata gue lebih sering negur kembarannya, pantesan aja gue di cuekin. Yah itu sudah resikonya kenal sama orang kembar. Sama orang yang enggak kembar aja gue pernah salah minta nomor hape dan itu nanti gue ceritain ceritanya.
Gue kenal sama si kembar ini dari temen gue namanya Adli. Ani & Ana gue tau namanya dari Adli.
Ani & Ana ini kembar yang sangat mirip seperti pinang dibelah berantakan.
Masa masa PDKT sama dia itu seperti penuh dengan cobaan. Pertama kali gue jalan sama Ani yang rencana awalnya sih cuma mau nemenin dia cuci foto
distudio aja tapi rencana itu jadi bertambah saat dia ngajak gue jalan kesuatu
tempat. Yang gue bingung kenapa harus studio? kenapa enggak laundry aja, atau taruh aja di mesin cuci kan lebih gampang. O iya gue tuh orangnya suka dirumah dan jarang banget jalan kalau enggak ada
keperluan yang mendesak tapi karena gue punya mission imposible gue jadi rela
keluar rumah malam itu.
“Jadi mau
kemana nih”? Tanya gue ke dia
“hmmm,,
kefolder aja yukk.” Dia ngajak gue
“Dimana tuh,
Tempat apa itu”? Gue bingung
“Itu danau,
jalan aja dulu ntar ku tunjukan jalannya.” Ani memperjelas
Gue pun
langsung menuju ke TKP. Pertama kali gue ketempat itu. Pandangan gue ditempat
itu sangat buruk. Tempatnya gelap seperti tempat mesum tapi tempat itu bisa
dibuat film horror Indonesia dengan judul “Lomba mancing pocong di danau
berdarah.” Gue jadi pengen manggil produser film horrornya Dewi persik. Gimana rasanya ya kalau jadi penulis cerita horror indonesia, pasti dialognya cuma "aaahhhhhhh" atau "Tolooooongggg"
“Ini tempat
apa sih”? tanya gue ke Ani
“Ini tempat
orang mancing tapi banyak juga orang jalan jalan disini.” Ani memperjelas lagi
Gue berbicara
panjang lebar dengan dia tentang makanan kesukaan dia, tentang apa aja yang
berhubungan dengan dia. Ditengah tengah perbincangan, gue dikagetkan dengan
suara polisi yang menghampiri gue. Mampus kayaknya ada razia, gue enggak bawa SIM,
STNK dan KTP. Tapi gue bersyukur, gue enggak pakai daster. Dan benar ternyata itu adalah razia tapi bukan razia biasa
melainkan razia pembersihan. Di folder itu ternyata tempat mesum gue dan Ani
enggak tau soal itu jadi kita santai aja pada saat razia itu. Akhirnya kami
terjaring dalam razia itu. Ani di bawa ke kantor polisi sepertinya, gue enggak
tau itu kantor polisi atau bukan soalnya gue enggak memperhatikan itu.
Gue sempat
ngebut pulang kerumah, kecepatan motor gue waktu itu mendekati 80 km/jam sampai
gue hampir jatuh terpeleset dijalan depan SLTPN 09. Dan memang gue punya naluri
pembalap jadi gue bisa menyelamatkan diri dari jatuh kejalan dengan indah.
Sesampainya
dirumah gue lapor ke orang tua gue dan langsung orang tua gue hubungi kakak gue
yang polisi. Gue masih enggak tau dengan nasib Ani disana, masih belum ada
tanda tanda kehidupan dari wanita itu. Gue takut dia kenapa kenapa dan memang
waktu itu sudah sekitar jam 11 malam, jam yang enggak sepantasnya buat wanita
jalan, itu sebabnya gue takut + khawatir banget. Gue takut itu bukan polisi beneran, kalau dia polisi bohongan bisa jadi dia mau culik si Ani dan jadiin Ani seorang TKW. Terus nasib gue gimana? Gue gagal PDKT sama dia kalau itu benar benar terjadi.
Enggak lama
kemudian gue langsung menuju ke kantor dimana para polisi itu menyergap temen
gue itu. Gue enggak sendirian, Gue ditemani sama kakak gue soalnya gue enggak
tau jalan.
Sesampainya di
ruangan tersebut terasa seperti difilm film yang ingin membebaskan seorang
tawanan dari markas penculik. “Blekkk” suara pintu, Gue agak bingung gimana
suara pintu itu jadi gue tulis aja “Blekkk.” Hehehe gue ketemu dengan polisi
pertama, polisi pertama itu nanya ke gue.
“kamu adeknya
Agus kah”?
“Iya pak” jawab gue
Polisi itu pun
mengantar gue ke polisi ke dua, Polisi kedua pun menyuruh gue untuk bawa pulang
si Ani. Dan gue pun bisa keluar dengan damai dari kantor itu.
Gue pun
akhirnya bisa membawa Ani pulang kerumahnya. Gue jadi ngerasa bersalah sama dia
waktu itu, gara gara gue bawa dia jalan jalan, dia sampe terjaring razia. Gue
berharap kesan awal itu bisa menjadi kenangan yang bisa terus selalu dikenang
sama dia.
No comments:
Post a Comment
Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!