Kana

        Sangat indah jika cinta kita terbalaskan, namun bakal menyedihkan jika cinta kita bertepuk sebelah tangan. cinta bertepuk sebelah tangan itu adalah makanan gue sehari hari, so buat gue yang sudah terbiasa dengan kejamnya cinta ini adalah hal yang biasa.

        Gue pernah suka sama seorang wanita yang ingin menjadi seorang bidan yang mempunyai nama Kana, sampe sekarang sih gue masih suka. Gue pernah ungkapkan perasaan gue ini ke dia. Walaupun sudah menjadi mahasiswa kalau yang namanya ungkapin perasaan ke seorang cewek tetep aja gue jadi kaya anak SMA. Dengan penuh pertimbangan gue menulis sms yang panjangnya seperti sebuah novel dari harry potter dan short message service pun berubah menjadi long message service(LMS). Awalnya gue mau langsung ngomong sama dia hanya saja ini dikarenakan dia masih sangat sibuk dengan tugas kuliahnya. gue kirim LMS itu. Gue tunggu balasannya, satu jam pertama gue masih dag dig dug, dua jam pun berlalu daan masih dag dig dug, tiga jam sudah berlalu dan gue pun tertidur pulas dengan mimpi memukul bedug dag dig dug.

       Mungkin LMS gue itu hanya sebuah keisengan gue, itu mungkin yang dia pikirkan. Setelah gue bangun dari mimpi mukul bedug, gue masih dag dig dug dan melihat ponsel gue masih tidak ada balasan dari dia. Dongkol banget gue saat itu.

       Ketika malam pun tiba dan gue masih sangat galau, ponsel gue pun berbunyi. Gue masih berharap Kana membalas pesan indah gue dengan balasan yang indah pula.Gue berjalan menuju kamar gue selangkah demi selangkah, gue buka pintu kamar gue, lalu gue lihat ponsel gue tertulis "1 pesan baru dari Kana" entah kenapa gue jadi girang banget loncat loncat dilantai, lari lari naik keatas tempat tidur gue sambil berteriak "ada tikussss".

       LMS gue pun dijawab dengan SMS yang intinya kalau dia menganggap keseriusan gue ini hanya candaan gue. padahal setengah mati gue nahan malu untuk mengirim pesan yang panjang itu. Gue mencoba menjelaskan ke dia kalau gue serius. Namun dia hanya membalas "Mungkin hanya suka sesaat, nanti pasti hilang tuh rasa sukanya".

        Waktu terus berlalu dan gue masih suka sama dia, mungkin apa yang dia katakan waktu itu salah, dan gue yakin gue benar karena gue bener masih suka sama Kana.