Di SMA mungkin gue bukanlah anak yang
populer dikalangan orang populer. Dari penampilan aja udah ngebuat gue enggak
mungkin bisa jadi populer. Penampilan gue itu compang camping, gue pernah masuk
sekolah dengan pakaian bolong karena setrika. Gue itu orangnya suka
bereksperimen , jadi gue pengen ngebuktiin apakah benar setrika bisa buat
pakaian bolong.
Bolongnya pakaian sekolah gue,
enggak menurunkan semangat gue untuk masuk sekolah. Di sekolah dengan bangganya
gue pamerin itu ke temen temen gue.
“Ris liat ni baju gue bagus kan
lubangnya bermotif setrika.” Kata gua bangga
“Bah bungulnya ikam ni, kenapa bisa
jadi gitu”? Kata Aris dengan logat banjarnya yang artinya “Bego loe”. Dia punya
motto “Banjar is never Die”. Dia ingin menjadikan bahasa banjar sebagai bahasa
internasional.
“ini lah hebatnya gue, kalau elo mau
gue bisa buatkan buat elo juga, gimana? Gratis kok, tenang aja.” Gue menawarkan
niat baik gue ke Aris
“Bungul
ikam.” Aris menolak kebaikan gue
Disaat itu gue lagi mencari cari tugas
kimia temen gue, gue belum ngerjain tugas itu jadi gue mencari tugas Aris yang
gue pikir sudah selese. Setelah menemukan bukunya, gue buka buku itu, lembar
demi lembar pun mulai gue buka dan yup lancarlah gue menjalankan misi mengopy
tugas dia. Gue itu paling males ngerjain tugas dirumah, gue enggak mau
membebani otak gue dengan pelajaran yang enggak gue kuasai.
Guru dari pelajaran itu terkenal paling
ditakuti dikelas kami, namanya ibu Diana. Sebenarnya ibu Diana itu merupakan
guru yang baik hanya saja suka memberi hukuman kalau siswanya enggak bisa
menjawab pertanyaannya. Kesan pertama gue terhadap pelajarannya itu “Push Up”.
Gue enggak hapal sistem periodik yang gue hapal cuma golongan 1A dan itu juga hanya singkatannya.
Dikelas, gue itu murid
kesayangannya ibu Diana, Gue selalu saja kena hukum dipelajarannya. Mungkin
nanti kalau beliau mau menghukum gue lagi. Gue bakal bilang “Maaf saldo anda
untuk menghukum anak keren ini telah habis, silahkan lakukan pengisian ulang
dikonter konter terdekat”. Tapi yang gue takutkan kalau dia bilang “Bonus yang
Ibu miliki :926 hukuman, silahkan cek ke *889# secara berkala”.
Bersambung
No comments:
Post a Comment
Menerima Kritik dan Saran Membangun
Anda Sopan Saya Segan
Salam Damai
Say No To Tawuran!!