Sepatu Vs Sendal

        Semalam gue dapat request dari teman gue untuk membuat sebuah cerita yang berjudul sepatu vs sendal. Apa itu sepatu vs sendal ? bagaimana caranya sepatu bisa bertarung dengan sendal? terus siapa wasitnya? mungkin saja sepatu sendal adalah wasitnya.
      Sepatu versus sendal adalah sebuah perumpamaan yang gue pikir sangat tidak layak untuk bisa dijadikan perumpamaan, masih banyak benda yang lebih bisa dijadikan perumpamaan untuk seorang perempuan seperti Bunga dan tangkainya atau kumbang dan sayapnya. Gue jadi ingat suatu lagu, kalau kamu jadi kumbang aku jadi madunya, kalau aku jadi hidung maka kamu bisa jadi upilnya.

      Waktu itu gue baru membuka hati untuk seorang cewek yang kebetulan adek tingkat gue. Gue tersadar kalau ada beberapa temen gue yang terlalu ikut campur dengan kehidupan percintaan gue yang dilakhnat itu. Saat itu sih merupakan hal yang sulit buat gue untuk melupakan mantan gue namun disaat gue sudah bisa move on, gue diganggu dengan hal buang sepatu dapat sendal. Artinya itu gue ninggalin mantan gue yang dianggap temen gue lebih baik daripada pacar gue yang waktu itu.
        Gue masih nggak habis pikir dengan kalimat tersebut, itu adalah kehidupan gue, gue harus move on pada saat itu, gue juga nggak mau jadi orang yang hidup tanpa cinta. Namun itulah kehidupan ada kalanya hati berbunga karena cinta dan ada kalanya hati sepi seperti dikuburan karena cinta bahkan mungkin lebih sepi dari kuburan soalnya kuburan kan kadang rame orang ziarah.
         Buat gue sepatu dan sendal itu sama aja, tergantung bagaimana cara kita merawat dan menjaganya. sepatu bisa jadi nyaman kalau kita selalu merawatnya dengan benar, begitupun dengan sendal, mereka semua bisa menopang tubuh kita dan melindungi kita dari hal hal yang berbahaya yang terletak ditanah.

          Sekarang gue sudah enggak permasalahkan sepatu dan sendal karena sekarang ada setangkai bunga yang gue suka dan gue bakal berusaha untuk memetiknya.